HERALDMAKASSAR.COM – Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto menerima banyak keluhan soal adanya jual beli tanda tangan di lingkup Dinas Pendidikan.
Hal tersebut ia katakan, usai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di kantor Disdik kota Makassar, Jalan Anggrek pada Senin (17/5).
Danny menyebut para kepala sekolah harus membayar Rp2 juta untuk sekali tanda tangan. Meski begitu, Danny sendiri tak kaget dengan isu miring tersebut. Sebab, ia mengetahui sebelum menjabat sebagai Wali Kota Makassar.
Kendati demikian, Danny juga geram saat sidak. Pasalnya Danny menemukan ruang tunggu pelayanan Disdik yang sangat berantakan.
Olehnya itu ia akan segera melakukan evaluasi kinerja seluruh jajaran Disdik dalam waktu dekat.
Merespon hal tersebut, Anggota Komisi D DPRD Makassar, Yeni Rahman enggan berspekulasi banyak ihwal sidak yang dilakukan Danny Pomanto.
Sebab, dirinya enngan berspekulasi tanpa ada keterangan langsung dari Disdik.
“Saya gak mau memberikan komentar tanpa croscek langsung hanya selalu menduga,” katanya, Rabu (19/5/2021).
Namun, legislator PKS itu mengatakan pihaknya akan menggelar rapat komisi dengan Disdik pada Selasa (18/5) di DPRD Kota Makassar.
Termasuk, kata dia membahas ada isu jual beli foto Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang belakangan ini merebak.
“Kami kebetulan komisi D mau mengadakan rapat dengan Disdik tentang isu yang beredar belakangan ini. Jadi terjawab besok (hari ini) ini,” tandas Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPW PKS Sulsel itu.