Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo memutuskan pemberlakuan Work from Home (WFH) bagi seluruh anggota, staf dan pegawai DPRD Makassar selama dua pekan, sampai 26 Januari 2021.
Keputusan bersama ini disepakati dalam rapat terbatas pimpinan dan Sekretaris DPRD Makassar di ruang rapat pimpinan DPRD, Kamis (14/1/2021).
Baca Juga: Pertimbangkan Ekonomi Masyarakat, Dewan Minta Pemerintah Tak Berlakukan PSBB di Makassar
Kebijakan ini terpaksa ditempuh sebagai upaya antisipasi semakin meluasnya penularan Covid-19 di Gedung DPRD Makassar.
“Kebetulan belum ada agenda dari badan musyawarah (Bamus), sehingga kegiatan di luar agenda Bamus bisa dilakukan melalui virtual, baik aspirasi, evaluasi, maupun rapat dengar pendapat dilakukan melalui virtual saja sampai dua pekan ke depan,” tegas Rudi.
Baca Juga: Dewan Minta Penerapan Jam Malam Tidak Tebang Pilih
Rudi juga mempertegas bahwa Gedung DPRD Makassar tidak sepenuhnya ditutup atau lockdown.
“Jadi intinya ini WFH, tidak ada istilah lockdown, nanti justru masyarakat makin marah jika ada aspirasi yang ingin disampaikan tapi kantor tutup. Makanya kami tidak lockdown, tapi WFH,” ungkap Politisi Nasdem tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Makassar Adi Rasyid Ali meminta sekretariat tidak menerima tamu sementara waktu, termasuk wartawan yang posting jika ingin masuk ke gedung DPRD harus memperlihatkan hasil swab atau hasil rapid antigen.
Baca Juga: Dewan Persoalkan Dana Hibah Pariwisata yang Belum Cair
“Ini semua demi keamanan dan kenyamanan kita semua. Semua harus steril, termasuk gedung disterilkan,” tegas ARA.
Turut hadir dalam rapat terbatas tersebut, Wakil Ketua Adi Rasyid Ali, Andi Suhada Sappaile dan Andi Nurhaldin NH. Juga Ketua Komisi D Abdul Wahab Tahir, Ketua Komisi B William Laurn, Komisi C Abdi Asmara, Mario David, serta Sekretaris DPRD Makassar Andi Bukti Jufri. (hM)