HERALDMAKASSAR.COM – Polemik yang terjadi di tubuh partai Golkar Sulsel sebelum berjalannya tahapan Pilkada serentak 2020, rupanya berdampak pada pasangan calon usungan dari Golkar di Pilwalkot Makassar.
Bagaimana tidak, mesin partai pemenang di Sulsel ini sama sekali tidak menonjol selama proses tahapan Pilkada Makassar berjalan. Sangat berbeda dengan Pilkada sebelumnya.
Padahal, Golkar merupakan partai yang selalu berada di garda terdepan dalam mengantarkan jagoannya menjadi pemenang di setiap Pilkada.
Di Pilkada Makassar tahun ini, Golkar mengusung pasangan calon Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun NH. Meskipun sebelumnya calon yang bakal diusung partai besutan Airlangga Hartarto itu masih tarik ulur dan akhirnya mengantarkan duet bertagline IMUN sebagai kontestan.
Tidak hanya itu, Golkar juga disebut baru memanaskan mesin saat jelang detik-detik terakhir sebelum pencoblosan 9 Desember. Termasuk di beberapa daerah, usungan dari partai Golkar terbilang lemah.
Hal tersebut diakui oleh Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe. Termasuk di Pilkada Makassar, ia mengaku bahwa kader-kader Golkar belum bergerak maksimal.
“Makassar ini memang saya tidak ikuti prosesnya. Makanya saya serahkan kondisi seperti ini ke DPD II,” ujar Taufan Pawe saat jumpa pers di Sekretariat DPD I Golkar Sulsel, Selasa (24/11/2020).
Sebelumnya memang, polemik yang terjadi di Golkar Sulsel sebelum terlaksananya Musda ke-X di Jakarta pada Agustus lalu, sangat menarik perhatian publik. Pertarungan politik memperebutkan kursi 01 di Golkar Sulsel pun telah usai.
Meski demikian, Wali Kota Parepare itu mengaku bahwa pertarungan politik di Makassar belum terlambat. Ia masih punya waktu menggerakkan mesin partai dalam memenangkan jagoan Golkar.
“Makanya saya katakan tidak ada kata terlambat. Oleh karena itu, saya perintahkan semua jajaran Golkar di DPD II, anggota Fraksi, termasuk di DPD I harus bahu membahu memenangkan calon kita,” jelas Taufan.
Dia juga menyebut selain Makassar, usungan partai Golkar yang melemah juga ada di beberapa daerah. Masalahnya, kata Taufan, banyaknya kader Golkar yang membelot.
“Memang kita rasakan. Jadi kader itu harus konsisten yah. Jangan kita bikin malu, dan jangan kita dipermalukan. Masa bajunya warna kuning, dukungannya ke biru, hijau atau merah,” tegasnya.