HERALDMAKASSAR.COM – Banjir menjadi keluhan warga saat kampanye virtual Calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman), Minggu (22/11/2020). Seperti yang dikeluhkan warga di RW 6, Kelurahan Buntusu, Kecamatan Tamalanrea.
Pemukimannya kerap banjir karena pihak developer atau pengembang perumahan yang lalai. Kecewanya lagi, karena pihak developer tak bisa ditagih karena kabur entah kemana. “Sampai sekarang juga kami belum kebagian air PDAM. Tolong Pak Appi dan Pak Rahman carikan solusi,” pinta warga kepada Appi-Rahman.
Appi langsung menjawab. Kedepan, tidak boleh lagi ada developer atau pembangunan yang justru merugikan masyarakat. “Ada beberapa fasum yang ditinggalkan begitu saja oleh pengembang. Ini nanti yang tidak boleh dibiarkan,” timpal Appi.
Rahman tak ketinggalan merespon permintaan warga tersebut. Namun sebelumnya, Rahman membeberkan penyebab Makassar kerap dilanda banjir. Menurutnya, ini dikarenakan ketidak konsistenan pemerintahan sebelumnya dalam pembangunan infrastruktur. Terutama dalam penerbitan izin pembangunan perumahan.
“Banjir di makassar ini karena pengelolaan pembangunan yang amburadul. Banyak yang di Makassar ini justru daerah resapan, malah dibanguni perumahan. Ini tidak konsisten memang walikota dalam memberi izin,” cecar Rahman.
Mau tak mau, lanjut Rahman, beban banjir ini menyusahkan warga dan menjadi pekerjaan besar pemerintah untuk tuntas mengatasinya. Namun demikian, Appi-Rahman sudah punya solusinya.
“Sudah saatnya rekonstruksi besar-besaran drainase yang ada di Makassar. Bahkan tambah kanal juga. Kita carikan anggarannya sampai ke pusat. Makanya dibutuhkan pemimpin yang bisa bersinergi dengan pemerintahan provinsi sampai ke atasnya lagi,” lanjut Rahman.
Sementara itu keluhan yang sama juga disampaikan warga dari Kecamatan Manggala, Kelurahan Antang, Jalan Baruga Raya. Bedanya, mereka yakin bahwa solusi banjir Appi-Rahman pasti tepat dan benar-benar dilaksanakan. Warga pun mengundang Appi untuk datang berkampanye langsung.
“Kami mohon kesediaan Pak Appi untuk datang berkampanye. Pak Rahman sudah pernah, tinggal Pak Appi yang belum,” katanya.