HERALDMAKASSAR – Sebuah rekaman suara yang mirip Danny Pomanto beredar luas di dunia maya.
Rekaman yang berdurasi 7 Menit lebih itu banyak menceritakan seputar berbagai macam kepentingan dan kisruh seputaran koalisi partai pendukung calon pertahana.
Rekaman ini pertama kali dimuat di portal Legian News dan menjadi viral.
Suara mirip Danny Pomanto itu juga mengeluhkan sikap Rusdi Masse dan Saharuddin Alrif yang dinilainya tinggi hati dan emosional.
Berikut poin poin dalam rekaman suara tersebut:
“Ada deal Pak SYL dalam bisnis-bisnis di pertanian itu syaratnya adalah mesti NONE”
“NONE susah untuk jalan sendiri menurut survey mereka (Nasdem)
NONE kalau jalan sendiri dia susah menang dengan cara apapun
Maka dia harus numpang sama DP.”
“Ganjalan saya cuman Nasdem saja
Menurut koalisi 3 Partai (PDI, Gerindra dan Demokrat) susah kalau jalan dengan Nasdem
Saya tidak akan pernah meninggalkan partai tapi mudah mudahan partai yang tinggalkan saya — Mudah mudahan.”
“Menurut orang yang hadir di pertemuan Aco dan SYL bahwa Nasdem pasti ke Mereka
Dengan berbagai cara pasti mereka (Aco dan SYL) akan membusukkan saya.”
“Kalau dilihat secara politik mereka (Nasdem) yang terpancing, kenapa memangnya kalau berhadapan dengan NONE biasa kok
Kita tau Main mainannya, Kita tau kelemahannya (NONE)”
“Kalau saya dengan pak Suharso (Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP)) saya kenal baik, anaknya sudah ngomong sama saya, karena anaknya saya kasih jadi ketua umum softball. Personal memang tapi lebih dekat dengan JK (Jusuf Kalla) bukan karena ada rivalitas, walaupun satu kampung dengan Ibu dan Bapak Saya. saya tidak terlalu yakin kalau dia dukung ke saya.”
“Saya di tawarkan oleh 3 partai (PDIP, Gerindra dan Demokrat) tapi wakilnya mereka tunjuk
Sehingga jika misalnya Nasdem lari nah itu menarik saya bisa pilih ke PDIP atau ke mana lebih bebas saya memilih, Sebenarnya momentum itu yang saya cari (ditinggalkan Nasdem) sehingga ada pernyataan dari Nasdem bahwa kita tinggalkan DP, wah mantap sekali itu”
“Mereka ini (Nasdem) emosional dan tinggi hati mulai dari Sahar (Sekertaris DPW NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif), RMS (Ketua Partai Nasdem Sulsel, Rusdi Masse Mappasesu), orang emosional semua reaktif kemudian merasa berkuasa.”
“Saya ini Mandiri, selama ini kontribusi saya bukan saya yang di bantu Nasdem tapi kita yang bantu Nasdem.”
“Tinggal cari pemicu saja, karena dia (Nasdem) tidak senang dengan PDIP, tidak terlalu suka dengan Demokrat.
Kalau PDIP bergabung atau Demokrat bergabung dia (Nasdem) pasti lari, kita tunggu dia lari.”
“Dia (Nasdem) mau sandera saya, saya sudah tawarkan untuk (Nasdem) kasih saja NONE tapi dia (Nasdem) tidak mau juga
Karena dia (Nasdem) mau jadikan saya kendaraan, biar saya sompo’i (dorong) biar dia (Nasdem) naik dengan konstalasinya yang akan datang, saya sudah baca itu.”
“Saya kalau jalan dengan PDIP itu (Nasdem) meriang sekali, reaktif sekali, saya coba pancing
Kemarin ada Pak Aru (Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Makassar, Farouk M Betta), kebetulan ada orangnya RMS di rumah ketemu langsung meriang dia.” (TIM)