HERALDMAKASSAR – Peta konstalasi politik di Kota Makassae kian menarik dicermati. Apalagi setelah hengkangnya Danny Pomanto dari pusaran pencalonan Partai Golkar.
Danny lebih memilih berpaket dengan Fatmawati RMS ketimbang menggandeng anak kandung Nurdin Halid, Zunnun.
Namun, mantan Walikota Makassar itu punya alasan mengapa dirinya lari dari Golkar. Kata dia, surat kesepakatan yang ditandatanganinya bersama Partai Golkar, merupakan kesepakatan untuk dirinya mendapat surat rekomendasi usungan.
Sayangnya, Danny tidak mendapatkan rekomendasi dari Golkar hingga saar ini.
“Jadi surat itu, jelas. Pada point-point-nya. Dan ternyata belum ada sampai saat ini,” kata Danny Pomanto.
Seperrti diketahui, surat per tanggal 18 Februari 2020 itu, diteken langsung Danny Pomanto bersama Ketua DPD II Partai Golkar Makassar, Farouk M Betta (Aru) dan Ketua PPP Makassar Busranuddin Baso Tika (BBT), bermaterai 6.000.
Surat itu berisikan soal komitmen Danny Pomanto di Pilwalkot Makassar 2020 yang siap menggandeng putra Ketua Partai Golkar Sulsel Nurdin Halid, Andi Zunnun NH.
Berikut pernyataan Danny Pomanto dalam surat tersebut:
1. Bersedia Untuk Mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Makassar Tahun 2020 melalui jalur partai politik.
2. Saya bersedia dicalonkan oleh koalisi Parpol antara DPD II Partai Golkar Makassar dan DPC Partai Persatuan Pembangunan Makassar dengan jumlah Kursi 10 (seputuh) sesual syarat UU dan Ketentuan KPU.
3. Dengan terbentuknya Koalisi Parpol tersebut maka saya bersepakat untuk berpasangan dengan Saudara Andi Zunnun Armin Nurdin Halid sebagaI Calon Walikota Tahun 2020
4. Saya bersedia berjuang bersama Partai Golkar dan PPP dengan penuh komitmen kebersamaan dalam melakukan kerja-kerja politik untuk kemenangan pasangan calon
5. Saya akan senantiasa melakukan komunikasi politik yang baik kepada pihak Partai Golkar dan pihak PPP demi membangun kebersamaan dan kemenangan serta dalam bersama-sama dalam mengisi serta mensukseskan pemerintahan di Kota Makassar.
(TIM)