HERALDMAKASSAR – Pemerintah berbagai negara berpacu melawan virus korona. Berbagai upaya dilakukan, termasuk menerapkan lockdown. Indonesia tidak memilih opsi lockdown, melainkan pemeriksaan massal.
Indonesia memilki 100.000 alat tes korona, untuk memudahkan warga Indonesia mengecek virus mematikan ini. “Kebutuhan alat sudah kita terima 10 ribu kit. Dinamika ini akan terus berjalan,” ucap Achmad Yurianto, juru bicara khusus penanggulangan virus corona.
Pengadaan alat tes corona ini sekaligus pemenuhan janji pemerintah yang disampaikan Yuri pada pekan lalu, yang mengatakan akan ada sepuluh ribu alat baru. Pemerintah juga menegaskan kesiapan menghadapi wabah pandemik ini.
Ada 109 rumah sakit milik TNI, 53 milik Polri dan 63 rumah sakit BUMN serta beberapa rumah sakit swasta sudah siap merawat pasien positif virus corona.
Sementara itu di Australia, Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengatakan 97.000 alat tes akan diterima Australia pekan ini untuk mengisi persediaan alat tes yang mulai turun.
“Ilmuwan dan ahli medis terbaik kami bekerja sepanjang waktu untuk mengamankan persediaan yang kami butuhkan untuk menguji dan mengatasi pandemi coronavirus,” kata Hunt, melansir ABC News, Kamis(19/3).
Sejauh ini, dari setidaknya 81.000 tes yang telah dilakukan, lebih dari 400 warga Australia dinyatakan positif corona.
Hunt mengatakan selain alat tes impor, pemerintah juga akan fokus pada tes alternatif yang baru-baru ini dikembangkan di laboratorium Australia. “Tujuannya adalah untuk memperbanyak tes dengan jenis tes yang lebih beragam, supaya kita dapat menghindari gangguan pengujian skala besar di Australia,” katanya.
Doherty Institute di Melbourne telah menciptakan metode pengujian sendiri yang dibuat dari komponen yang berbeda dengan alat tes komersial internasional.
Pemerintah Australia berharap metode yang sedang dikembangkan ini bisa dibagikan ke laboratorium lain.
Namun sejumlah dokter di Australia mengatakan alat tes baru yang mencapai hampir 100 ribu ini tidak akan mencukupi. Alasannya adalah persediaan tes saat sudah dijatah, sementara jumlah penularan akan mencapai puncaknya.
Selasa malam (17/03), Menteri Pertahanan Australia, Linda Reynolds mengungkapkan jika anggota Pasukan Pertahanan Australia (ADF) akan dikerahkan untuk membantu meningkatkan produksi peralatan medis yang semakin menipis di dalam negeri.
“Belasan personel ADF akan membantu produsen Victoria Med-Con untuk membuat peralatan medis, termasuk masker bedah, sanitiser, kacamata dan baju operasi. Para prajurit yang terampil ini sekarang sudah bekerja dengan staf perusahaan di bagian produksi, pemeliharaan dan pergudangan,” kata Senator Reynolds.(EP/ABC/IND)