Beranda Nasional Hari Pertama Masuk Sekolah, Ketum IGI Mengajak Orang Tua Untuk Mengantar

Hari Pertama Masuk Sekolah, Ketum IGI Mengajak Orang Tua Untuk Mengantar

HERALDMAKASSAR.COM – Hari Pertama Masuk Sekolah akan dimulai besok serentak di seluruh Indonesia, memang ada yang duluan bahkan ada yang telat tapi secara umum serentak besok, senin 15 Juli 2019.
Harapan besar kami agar orang tua menyempatkan diri meskipun hanya sehari saja dalam 1 tahun atau mungkin sehari saja dalam 3 tahun atau mungkin saja sehari saja dalam 6 tahun mengantarkan anak-anak kita ke sekolah.
Hadirlah di sekolah lebih pagi, biar dapat bersalaman dan berkenalan dengan guru-guru di sekolah, masuk ke ruang-ruang kelas, periksa toliet sekolahnya, lihat area istirahat siswa dan perhatikanlah hal-hal yang mungkin saja akan membahayakan anak-anak kita.
Kami  berharap instansi, baik swasta apalagi pemerintah memberikan ijin kepada siapapun pegawai atau karyawan bapak dan ibu untuk mengantarkan anak-anak mereka meskinpun hanya 30-60 menit di sekolah.
Kehadiran orang tua di sekolah sangat diperlukan, paling tidak sebagai “akad” atau kesepakatan kerjasama antara orang tua dan guru serta pimpinan sekolah. Kehadiran orang tua untuk menyerahkan sepenuhnya anak-anak mereka untuk dididik di sekolah tentu saja di waktu sekolah karena diluar waktu sekolah kembali menjadi tanggungjawab orang tua. Saling mengenal antara guru dan orang tua akan membangun hubungan emosional diantara kedua belah pihak sehingga segala potensi masalah di sekolah baik antara guru dan siswa, guru dan orang tua atau antara guru, siswa dan lingkungan sekitarnya dalam diminimalisir. Hampir seluruh masalah antara anak didik dan guru atau dengan orang tua terjadi karena minimnya komunikasi karena itu diperlukan kedepatan emosional antar pihak.
Kehadiran orang tua di sekolah lebih pagi, biar dapat bersalaman dan berkenalan dengan guru-guru di sekolah, masuk ke ruang-ruang kelas, periksa toliet sekolahnya, lihat area istirahat siswa dan perhatikanlah hal-hal yang mungkin saja akan membahayakan anak-anak kita. Nah, jika ditemukan hal-hal yang kurang baik, segera dikomunikasikan dengan pihak sekolah, jika pihak sekolah tak memiliki kemampuan, bisa saja orang tua memikirkan solusinya.
Ada satu hal yang harus menjadi perhatian besar hari ini, yaitu, diperlukannya motivasi dari guru dan orang tua kepada anak-anak yang belum paham maksud zonasi sehingga mereka kecewa karena bersekolah ditempat yang tak diharapkan. Perlu mengembalikan semangat mereka yang rapuh, mengembalikan motivasi mereka yang menurun dan membangkitkan jiwa juang mereka.
Nah, masalahnya sekarang bagaimana dengan guru??
Guru tak mungkin mengantar anak mereka ke sekolah karena justru mereka yang harus menerima murid dan orang tua di sekolah, disinilah dibutuhkan keihlasan sebagai guru.