HERALDMAKASSAR.COM – Beragam cara sudah dilakukan patahana yang juga putera mantan gubernur, Imran Amin Syam, tapi tetap saja tersingkir dari kursi DPRD Sulawesi Selatan.
Ia tetap kalah bersaing dengan pendatang baru, Rahman Pina yang sejak perhitungan dari kecamatan, hingga propinsi tetap memimpin perolehan suara.
“Semua kotak pun dibuka, nyatanya pak Rahman Pina tetap menang. Bahkan sekiranya dihitung ulang pun semua TPS, hasilnya tetap tidak jauh beda,”kata Master Campaign Rahman Pina, Taufik Manji. Jumat Malam, (17/5/2019)
45 kotak suara yang tersebar di dua kecamatan, Biringkanaya dan Panakkukang, dibongkar untuk perhitungan ulang DAA1. Pembongkaran itu dilakukan atas keinginan tim Imran Amin Syam yang menyampaikan protes lewat Bawaslu Sulsel.
Saat kotak dibuka, puluhan tim Imran Amin Syam berada di area hotel Harper, tempat lokasi rekapitulasi KPU Sulsel. Hanya saja, harapan mereka untuk menang, nihil. Satu persatu plano yang dibuka tetap menunjukkan angka kemenangan bagi Rahman Pina.
Dengan hadil itu, menurut Manji, mestinya sejak awal, Imran legowo menerima hasil rekapitulasi yang dilakukan secara berjenjang hingga pleno KPU kota. “Toh ada terkoreksi atau perubahan perubahan jumlah suara yang berbeda, itu bukan kesengajaan penyelenggara. Bayangkan mereka sampai sakit, bahkan ratusan sudah meninggal. Karena beratnya pekerjaaan yang harus diselesaikan dalam waktu singkat,”kata Manji.
