POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Negative Campaign dan Black Campaign kembali mengotori perhelatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan 2018 kali ini. Meski berbagai macam aturan telah ditetapkan demi menjaga kondusifitas Pilgub Sulsel.
Kali ini, Black Campaign yang berujung fitnah tersebut menyasar pasangan peserta Pilgub Sulsel nomor urut 3 Prof Nurdin Abdullah – Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan). Ribuan selebaran yang menyudutkan pasangan yang terkenal dengan kerja nyatanya ini massif tersebar di semua daerah se Sulawesi Selatan.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Indeks Politica Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir menyebutkan, jika ini merupakan tindakan yang tidak bermoral. Tak hanya perbuatan tidak bermoral, kata Idris Amir, tapi tindakan tersebut juga mempermalukan diri pelakunya sendiri.
“Cara cara seperti ini mempermalukan pelakunya dan menandakan pelakunya tidak bermoral,” tegas Suwadi Idris Amir di Makassar, Jumat (11/5/2018).
Pemerhati politik ini menyebutkan, bahwa sikap Black Campaign yang dilakukan oleh oknum takbertanggung jawab tersebut sangat merusak tatanan demokrasi.
“Ini mencederai demokrasi dan merusak persatuan masyarakat sulsel,” tegas Aktivis Anti Politik Kotor tersebut.
Lebih jauh, Idris membeberkan, jika ini bagian dari konsequensi Calon Gubernur pemilik hasil survei yang terus mengalami kenaikan popularitas hingga elektabilitas.
“Kemudian, ini menandakan Prof Andalan calon terkuat di pilgub, sebab hanya pemilik survei tertinggi yang rawan diserang negatif dan black campaign,” tutur suwadi
(rilis)