Beranda Sulsel Revitalisasi Danau Tempe Tahap I Rampung 2019

Revitalisasi Danau Tempe Tahap I Rampung 2019

Pj Gubernur Sulsel Soni Sumarsono Tinjau revitalisasi Danau Tempe, Wajo. Foto, IST.

POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Soni Sumarsono, mengapresiasi langkah revitalisasi Danau Tempe yang ke depan akan banyak manfaat untuk masyarakat.

“Revitalisasi Danau Tempe akan banyak manfaatnya. Inilah salah satu kunci sukses mensejahterakan masyarakat, terutama untuk mata pencaharian mereka,” kata Sumarsono.

Ia mengungkapkan, teknik pengerjaannya dilakukan dengan pengerukan. Dimana hasilnya ini akan ditimbun untuk membuat pulau-pulau kecil di sekitar danau.

“Tekniknya adalah pengerukan yang dulu hanya 50 cm, kelihatan sekali yang belum dikeruk dan yang sudah dikeruk. Yang sudah dikeruk sekitar 2,5 meter, ini tanahnya dinaikkan dan kemana-mana tanah yang dikeruk itulah yang menjadi pulau-pulau,” urainya.

Ia mengungkapkan, akan dibuat sebanyak 36 pulau. Baru rampung satu, sebelas sudah berjalan pengerjaannya. Ditarget, seluruhnya selesai pada tahun 2019.

“Dan yang menjadi pekerjaan rumah buat pemerintah daerah, karena ini digarap oleh Kementerian PU melalui Balai Besar Sungai. Instansi pusat yang ada daerah, maka pemda terlibat,” ujarnya.

Menurut Sumarsono, ada dua tugas pemda di dalamnya. Untuk Bupati Wajo, tiga pulau yang telah ada akan diberi nama lengkap dengan detail tata ruang.
Namun, karena ini menyangkut tiga daerah yakni Wajo, Soppeng dan Sidrap, maka pengaturan pemanfaatannya diatur oleh pemerintah provinsi secara umum.

“Revitalisasi inikan menyangkut tiga daerah, harus ada keseragaman dan keterkaitan masing-masing. Jangan ada yang jalan sendiri-sendiri. Pemprov akan mengatur secara umum nantinya, itu posisinya,” jelas Sumarsono.

Sementara untuk tata ruangnya, Ia menyerahkan kepada pemda masing-masing, sedangkan tata ruang wilayahnya akan menyesuaikan. Namun yang harus menjadi catatan adalah, detail pemanfatannya nanti harus diawasi dengan sangat ketat.

“Harus benar-benar terseleksi, apa saja yang akan termanfaatkan disana. Bisa buat konservasi, atau untuk pemberdayaan ekonomi, masyarakat bisa menanam disana,” pungkasnya.

(rls/fly/pojoksulsel)