HERALDMAKASSAR.com – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto menjalani pemeriksaan di Kantor Bawaslu Makassar, Jalan Anggrek, pada Jum’at (1/3).
Danny diperiksa pihak Bawaslu Makassar atas kasus videonya yang viral mengkampanyekan Jokowi dan pembelaan terhadap 15 Camat se-Makassar yang mendukung Jokowi bersama Syahrul Yasin Limpo (SYL).
“Saya diperiksa dengan dua kasus. Kasus pertama tentang membela camat, yang kedua soal video saya jihad kepada pak Jokowi, walaupun saya cuma sebut nama Danny Pomanto, bukan sebagai Wali Kota,” ujar Danny usai diperiksa.
Menurut Danny, dirinya tidak sama sekali melakukan pelanggaran sebagai Wali Kota Makassar. Ia hanya menyebut nama pribadi dalam videonya mendukung Jokowi dibPilpres 2019.
“Yang dianggap salah oleh pelapor, kenapa ada nama Wali Kota Makassar. Saya tidak merasa memberikan nama, karena saya paham betul aturan ini sebagai Wali Kota Makassar harus netral,” katanya.
Terkait dengan pembelaan kepada 15 Camatnya yang sempat viral di medsos, Danny merasa tidak ada pelanggaran pemilu dalam video tersebut. Ia mengatakan video itu adalah kampanye anti narkoba yang diedit sedemikian rupa.
“Saya bilang saya bela camat karena tidak dalam kondisi salah, apa dia sebut nomor? Apa dia sebut nomor? Ndak. Dia cuma bilang saya camat ini, harga mati. Itu kan persoalan narkoba waktu itu,” beber Politisi Partai NasDem ini.