HERALDMAKASSAR.com – Video 15 Camat di Kota Makassar yang diduga melakukan politik praktis dengan mendukung Capres 01 Joko Widodo, membuat Sandiaga Uno angkat bicara.
Cawapres nomor urut 02 itu sangat menyayangkan video tersebut beredar luas di masyarakat. Menurutnya, ini mencederai rasa keadilan dan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Mereka di gaji siapa? Mereka bekerja untuk siapa? Mereka harusnya mengayomi bukan sebaliknya berpihak kepada salah satu capres cawapres. Mereka para camat itu seharusnya netral. Para relawan harus mengawal ini, agar demokrasi kita tidak tercederai,” jelas Sandi di hadapan para relawan Roemah Djoeang di Hotel Grand Asia, Makasar, Minggu (24/2).
Dia mengatakan para relawan adalah ujung tombak untuk menciptakan pemilu yang adil, transparan dan bermartabat. Eks wakil gubernur DKI ini juga meminta para relawannya jangan terprovokasi.
“Mari kita kawal dan jangan menjadikan dukungan ASN ini berlangsung dan terus dipertontonkan kepada seluruh bangsa. Tapi jangan terprovokasi, komitmen Prabowo Sandi adalah untuk menciptakan demokrasi sejuk, kampanye yang gembira, politik yang berpelukan,” ujar Sandi.
Sandi juga mengaku prihatin, ASN seharusnya memberikan contoh demokrasi sejuk dan tidak memecah belah masyarakat yang dilayaninya.
Kejadian tersebut, kata Sandi, belum pernah terjadi sebelumnya secara masif seperti ini. Kita berharap keadilan bisa ditegakkan. Hukum harus tajam ke siapa saja, bukan untuk menghajar lawan tapi melindungi kawan.
“Kita bisa lihat bagaimana seorang kepala desa yang mendukung Prabowo Sandi di Mojokerto langsung dijebloskan ke penjara 2 bulan. Kita menunggu yang di Makassar bagaimana keadilan ini bisa kita tingkatkan. Agar hukum itu, tidak tebang pilih tidak hanya tajam pada oposisi, tapi tumpul pada penguasa,” tutup Sandi.