HERALDMAKASSAR.com – Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar ingin sektor pendidikan menjadi perhatian di tahun anggaran 2019, dalam hal ini kualitas sarana dan prasaran mesti diperhatikan.
Menurut anggota Banggar DPRD Kota Makassar, Mudzakkir Ali Djamil, masih banyak sekolah di Makassar membutuhkan banyak perbaikan fisik gedung sekolah, penambahan ruang kelas baru, perbaikan halaman dan pagar serta pengadaan meja kursi.
Selain itu kesejahteraan bagi guru kontrak juga harus menjadi perhatian termasuk berikan beasiswa kepada siswa-siswi kurang mampu dan berprestasi. Inilah yang mesti ditingkatkan dan diperhatikan oleh Pemerintah Kota Makassar.
Lagian tambah Mudzakkir, dalam kurun waktu tiga tahun terkahir, sektor kesehatan mendapatkan alokasi belanja yang cukup besar dan telah melakukan perbaikan sarana dan prasarana sektor kesehatan. Sementara pada sektor pendidikan justru rendah.
“Perbaikan di sektor kesehatan sudah baik, tahun 2019 anggaran telah disiapkan untuk pembangunan di RSUD Daya dan peningkatan di Puskesmas Batua dan Ujung Pandang Baru menjadi rumah sakit tipe C. Harus pada sektor pendidikan mendapatkan perhatian,” sebut Mudzakkir, Selasa (20/11).
Mudzakkir juga meminta pemerintah kota menambah alokasi anggaran insentif buat guru-guru mengaji di RAPBD 2019. Alasannya selama ini belum pernah ada mengalami peningkatan dari dua tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp2,5 miliar untuk 2.500 guru mengaji.
“Kami sudah sampaikam dalam Banggar maupun komisi agar insentifnya ditingkatkan. Anggarannya pasti ikut meningkat menjadi Rp 5 miliar untuk 5.000 guru mengaji,” ucapnya.
Pembahasan anggaran RAPBD 2019 Kota Makassar sementara dilakukan di Badan Anggaran dan komisi-komisi DPRD Kota Makassar. Rencananya, akhir bulan November RAPBD 2019 akan disahkan menjadi Perda APBD 2019.(*)