HERALDMAKASSAR.COM – Kehadiran PMTI untuk melaksanakan peringatan Hari Ulang Tahun ke -18 yang dilaksanakan di dua kabupaten yakni Tana Toraja dan Toraja Utara merupakan suatu momen yang sangat tepat untuk memperkenalkan diri.
Bukan hanya sebagai organisasi tempat menghimpun perantau Toraja di negeri orang tetapi juga sebagai organisasi untuk menghimpun Sangtorayan, baik masyarakat yang berdomisili di bumi Toraja maupun yang ada di perantauan, sebagai implementasi dari falsafah hidup Tongkonan, yakni Siangga’, Sikamali’ dan Siangkaran.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMTI, Dating Palembangan, mengatakan bahwa peringatan HUT PMTI ke 18 yang tahun ini dilaksanakan di Toraja, merupakan ungkapan rasa cinta tanah air untuk kembali membangun Toraja lebih baik kedepan. Hal tersebut dibuktikan dengan menggelar beberapa kegiatan-kegiatan di beberapa lokasi di Toraja.
PMTI Periode 2021-2026 memiliki program kerja yang visioner dalam ikut membangun Toraja secara Holistick dan ini tercermin dari Rangkaian Kegiatan yang digelar dari tanggal 18 hingga 24 April 2022 di Makale dan Rantepao berupa Pagelaran musik rohani Pelatihan melukis di media kain, Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual, Pameran PMTI EXPO, Lomba vocal group, Pelatiihan UMKM seperti membuat minuman SARABA instan dan webinar.
Selain itu, ada pula pelatihan membuat obat-obatan Tradisional, Pelatihan membuat Selai Tamarilo, Permen Jahe. Kegiatan lainnya berupa Kebaktian Kebangunan Rohani, Fashion Show, Penanaman Pohon dan Kongres I Pemuda PMTI.
“Semua kegiatan diatas untuk meningkatkan pariwisata diaspora dengan program pulang kampung sehingga UMKM bisa maju dan pendapatan masyarakat meningkat,” ungkap Dating Palembangan.
“Dan puncak acara peringatan HUT ke – 18 PMTI yang dipusatkan di halaman Tongkonan Sangulele, Kantor Pusat Badan Pekerja Sinode Gereja (BPS) Kota Rantepao, Toraja Utara tanggal 24 April 2022 dengan serangkaian acara, ditutup dengan acara berbuka puasa bersama sebagai wujud sikap toleransi dan budaya sangtorayan dengan saudara-saudara kami yang sedang melaksanakn ibadah puasa Ramadhan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PC NU Toraja Utara, Bumbun Pakata, sekaligus Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang didaulat memimpin do’a berbuka puasa bersama menyampaikan PMTI bukan hanya milik satu kelompok, atau satu golongan saja, tetapi milik semua masyarakat Sangtorayan.
“Dan ini terbukti pada acara penutupan HUT PMTI dengan mengadakan acara berbuka puasa bersama sebagai cerminan begitu kuat dan harmoninya kerukunan hidup umat beragama, dimana Toraja dijadikan sebagai laboratorium kerukunan umat beragama di Indonesia,” jelasnya.