HERALDMAKASSAR – Hari Kebudayaan Kota Makassar yang diperingati setiap tanggal 1 April, bakal dimeriahkan dengan permainan gandrang bulo. Kali ini, bersifat massal karena melibatkan 1000 lorong yang akan memainkannya.
Keseribu lorong itu merupakan perwakilan dari 15 kecamatan se-Kota Makassar. Dalam rapat teknis pelaksanaan Hari Kebudayaan tadi siang di ruang pola Siapakatau Balai Kota Makassar disepakati, setiap kelurahan menunjuk 7 lorong untuk ikut sebagai peserta.
Hadir dalam rapat yakni Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Amelia Malik, Asisten I Pemkot Makassar Andi Muhammad Yasir, penggiat seni Abdi Bashit dan juga sejumlah pejabat struktural Dinas Kebudayaan Kota Makassar.
Amelia Malik menjelaskan, Gandrang Bulo dimainkan secara massal di 1000 lorong agar bisa menyentuh langsung dengan masyarakat, khususnya yang berada di lorong-lorong.
Apalagi, permainan ini cukup simpel dan akrab dengan semua lapisan masyarakat. “Karena itu, menjadi tugas dan tanggungajwab kami untuk tetap melestarikannya. Apalagi gandrang bulo ini akan diusulkan menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,” kata Amelia.
Sekadar diketahui, gandrang bulo permainan tabuhan gendang dan tabuhan bambu. Biasanya, gandrang bulo ini dipakai untuk mengiringi sebuah tarian yang dinami tarian gandrang bulo.
Permainan gandrang bulo dilaksanakan pada 1 April bersaman dengan pelaksanaan karnaval budaya.
(***)