Beranda Makassar Gandrang Bulo, Musik Tradisional yang Jadi Penanda Hari Kebudayaan

Gandrang Bulo, Musik Tradisional yang Jadi Penanda Hari Kebudayaan

HERALDMAKASSAR – Musik tradisional Gandrang Bulo dipilih menjadi musik penanda Hari Kebudayaan Kota Makassar. Musik ini akan menggema di seluruh penjuru lorong di Makassar pada 1 April 2022.

Sedikitnya ada seribu lorong yang sudah terdaftar untuk berpartitpasi memeriahkan Hari Kebudayaan. Dilakukan di hari yang sama, bahkan di waktu yang bersamaan, membuat musik ini akan menghiasi Kota Makassar selama beberapa menit.

Dimulai pukul 08.30 Wita pagi, dengan dipandu secara live stasiun Radio Republik Indonesia (RRI), musik ini akan dimainkan secara bersamaan sebagai pertanda Hari Kebudayaan.

Disaat bersamaan, juga dilangsungkan karnaval budaya di museum Kota Makassar dan sekitarnya.

Dipilihnya Gandrang Bulo, bukan tanpa sebab. Selain persiapannya yang relatif lebih mudah, musik ini juga sarat dengan makna tradisional.

Musik ini merupakan musiktradisional asal Sulsel yang berbeda kesenian lain. Sebab ini merupakan perpaduan tari dan musik serta teater yang menjadi satu kesatuan.

Kata Gandrang memiliki arti tabuhan atau gendang. Sedangkan kata Bulo memiliki arti bambu. Sehingga Tari Gandrang Bulo secara harfiah memiliki arti tarian yang diiringi oleh tabuhan gendang dan bambu sebagai instrumen utama.

Tarian ini juga bisa disebut dengan Gandrang Bulo Lolo Gading, di mana Lolo Gading merupakan jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik mengiringi tarian ini.

Oleh masyarakat Sulsel, jenis bambu ini juga disebut dengan nama Bulo Batti.

Karena pementasannya yang penuh dengan canda tawa, lucu dan menghibur, Tari Gandrang Bulo pun jadi terkenal. Namun sebenarnya, tarian ini memiliki pesan dan makna yang mendalam.

(***)