HERALDMAKASSAR.COM – Bupati Toraja 2000-2010, Johannes Amping Situru angkat bicara soal peta pertarungan Pilgub Sulsel 2024 mendatang. Tokoh politik senior di Toraja ini mengaku sangat berharap klan Yasin Limpo dan Arief Sirajuddin bisa jalan bergandengan.
“Saya ini tidak tahu banyak politik. Tapi saya mau katakan, kalau klan Yasin Limpo bisa menyatu dengan IAS (Ilham Arief Sirajuddin-red) maka saya pikir ini punya banyak potensi,” terang Amping Situru di kediamannya, Ahad 14 November 2021.
Yang dimaksud penyatuan klan ini adalah memasangkan IAS-Adnan di pilgub nanti. “Ini layak dicoba, dan pasti dirindukan masyarakat Sulsel,” sambung Amping di samping istrinya, Adelheid Sosang.
Jejak peta pertarungan dua klan ini di Sulsel memang selalu berseberangan. SYL dan IAS dua tokoh yang selalu berseberangan dalam politik, tapi hangat dalam persaudaraan. Pada pilgub Sulsel 2013, IAS menjadi lawan SYL yang masuk periode keduanya ketika itu.
Pada Pilwalkot Makassar 2014, Irman Yasin Limpo yang menjadi utusan klan ini, juga berhadap-hadapan dengan IAS yang memilih memperjuangkan Danny Pomanto-Deng Ical. “Jadi memang sudah waktunya perlu kita coba satukan,” terang Amping.
Roadshow di Tana Toraja, IAS menyempatkan diri sowan ke kediaman Amping di Kota Toraja. Dia tokoh di balik suksesnya sejumlah kepala daerah terpilih dalam pilkada Tana Toraja.
Usai menjabat bupati Toraja, Amping menjadi tokoh sentral kemenangan Theofilus Allorerung-Adelheid Sosang (2010-2015). Lalu, juga menjadi motor kemenangan Nicodemus Biringkanae- Victor Datuan Batara (2016-2021).
Terakhir, Amping jualah tokoh utama di balik kemenangan kembali Theofilus Allorerung-Zadrak Thombeg pada pilkada Tana Toraja 2020 lalu.
Menanggapi keinginan Amping ini, IAS menegaskan ingin fokus membesarkan Demokrat jika dipercaya DPP memimpin kembali Demokrat yang ditangannya sempat menempati urutan kedua di Sulsel.
IAS minta Amping mendoakan dirinya bisa pimpin Demokrat. “Jika dipercaya, saya mau kerja full untuk partai. Kan pilgub masih lama,” tegas IAS. (*)