HERALDMAKASSAR.COM – Pemprov Sulsel, Pemerintah Kota Palopo, Pemerintah Kabupaten Luwu dan Luwu Utara, Balai Pengelola Transportasi Daerah Wilayah XIX beserta aparat kepolisian dan Polres Palopo, Luwu, dan Luwu Utara menggelar Rapat Koordinasi kemarin. Selasa (9/11).
Rapat Koordinasi digelar di Kantor Dinas Perhubungan Kota Palopo, Jalan Andi Jemma untuk membahas Pengaturan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) terkait pengalihan arus lalu lintas di jembatan miring yang menghubungkan Kabupaten Luwu dan Kota Palopo.
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Muh Arafah memaparkan ada beberapa poin utama yang menjadi kesepakatan dari hasil rapat koordinasi tersebut.
Diantaranya, jalur alternatif 2 yang menghubungkan antara Pasar Karetan, Tombang, Padan Alipan dan sebaliknya (dua jalur) diperuntukkan bagi kendaraan roda 4 berukuran dan bertonase kecil.
Selanjutnya, jalur alternatif 1 yang menghubungkan Puskesmas Maroanging-Salutete-Capkar dan sebaliknya, akan diberlakukan sistem buka tutup mulai besok, Rabu (10/11). Jalur tersebut khusus diperuntukkan bagi kendaraan angkutan barang dengan tonase maksimal delapan ton.
Sementara untuk kendaraan tangki BBM dan gas elpiji, akan dikawal khusus sepanjang hal tersebut diperlukan.
Arafah mengatakan, rekayasa lalu lintas tersebut diatur untuk memperlancar arus kendaraan yang dari dan menuju Palopo serta Luwu pasca jembatan yang menghubungkan kedua wilayah tersebut miring alias rusak dan tidak bisa dilewati kendaraan.
“Kita lakukan rapat koordinasi bersama stakeholder terkait untuk menyusun rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan. Juga untuk menghindari keributan antarsesama pengguna jalan yang melalui jalur-jalur alternatif yang ada, seperti yang terjadi sebelumnya,” ungkap Arafah.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Sulsel, Abdul Azis Bennu mengemukakan, usai menggelar rapat koordinasi, selanjutnya dilakukan peninjauan lapangan yang dihadiri Kabid Lalin mewakil Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Sulsel, Kadishub Palopo, Dishub Luwu, dan Kadishub Luwu Utara. Juga Kasatlantas Palopo, Kasatlantas Luwu serta perwakilan Balai Transportasi Darat Wilayah XIX Sulselbar.
Diketahui, jembatan miring yang retak dan menjadi akses utama yang menghubungkan Palopo dan Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur retak hingga tidak bisa dilalui kendaraan sejak Minggu (7/11/2021) malam.
Akibatnya, pengendara mencari jalan tikus yang sempit sehingga kendaraan terjebak macet hingga puluhan jam.