HERALDMAKASSAR.COM – Nama Kepala Humas Universitas Muslim Indonesia (UMI) Dr. Hj Nurjannah Abna, S.S, M.Pd sudah sering terdengar di setiap kegiatan lingkup UMI hingga di luar UMI. Namanya beken atas kemampuannya dan kontribusinya di setiap even bergengsi.
Alumni Program Studi Sastra Arab Fakultas Sastra (FS) UMI ini diketahui adalah salah satu tokoh penting di balik terlaksananya Internasional Conference UMI setiap tahunnya. Diketahui, Konferensi Internasional di UMI dengan Halal Isu ini adalah kali ke tiga.
Di dua tahun terakhir, nama Nurjannah Abna ada di deretan sebagai presenter alias pemakalah untuk meningkatkan capaian karya ilmiah berkualitas dan bergengsi di indeks scopus.
Pada The 3rd International Conference yang mengangkat tema ‘The 3rd International Conference on Halal, Policy, Culture, and Sustainability Issues’ ini, Nurjannah Abna aktif mulai dari mengurusi persoalan Teknis pra hingga pasca kegiatan, moderator sampai menjadi presentator penting.
Dalam presentasi yang berlangsung secara virtual itu, Nurjannah Abna mengangkat paper dengan judul The Effectiveness of The Qira’ah Method in Improving Students’ Maharatul Qira’ah in Virtual Instruction of Departmen of Arabic Literatur, Faculty od Letter, Universitas Muslim Indonesia’.
Ia tampil memamparkan makalahnya dengan penuh percaya diri. Usai menjadi presentator, Mantan Wakil Ketua KNPI Sulsel ini periode 2017-2010 kembali ke tugas wajibnya yakni mengatur teknis acara agar bisa berjalan dengan baik hingga penutupan.
Saat ditemui di sela-sela aktivitas konferensi Internasional di Auditorium Al Jibra Kampus II UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Selasa (12/10/2021), Kak Jen, sapaan dari banyak junior dan rekan aktivisnya, mengaku, kerja-kerja produktif untuk menopang berjalannya acara adalah kebiasaannya semenjak dulu dengan kekuatan kerjasama tim. Bekerja bersama tim merupakan kekuatan untuk pencapaian tujuan dari setiap aktivitas.
“Bekerja dan sekaligus tetap membuat paper untuk presentasi menjadi hal yang sudah biasa dalam manajemen waktunya. Selain tetap memenuhi kebutuhan akademik sebagai akademisi dalam bentuk paper, juga tetap menjalankan tugas untuk mengatur hal teknis di kegiatan,” beber Sekretaris Timsel Bawaslu Sulsel Tahun 2018 ini.
Bekerja dan memberikan banyak kontribusi yang solutif, kata Dewan Penasehat Fatayat NU Sulsel itu, adalah amanah yang wajib dilakukan sebagai bagian dari sivitas akademika UMI. Terlebih, ia menanggung amanah sebagai pejabat Kepala Humas, Protokoler, dan Kerjasama UMI ini.
“Kontribusi itu akan bernilai ibadah saat kita bekerja dengan ikhlas. Sehingga apapun, yang ditargetkan untuk dicapai, Insya Allah bisa terealisasi,” tuturnya. (*)