Juru Bicara Badan Anggaran DPRD Kota Makassar, Mario David mengatakan untuk penerapan PSBB harus didukung anggaran untuk membantu warga yang terdampak.
Perkiraan dia, anggaran yang harus digelontorkan untuk kebijakan itu paling tidak Rp50 miliar.
“Anggarannya ada, Rp 50 miliar. Itu untuk bantuan ke warga dan kompensasi ke pelaku usaha,” ujar Mario, Sabtu (9/1/2021).
Baca Juga: PSBB di Sulsel, Nurdin Abdullah Bilang Ini
Dia juga meminta Pemerintah Kota Makassar bisa memberi bantuan sembako lebih dini sebelum PSBB agar warga tidak kebingungan.
Dia menjelaskan, meski PSBB masih belum final, jika harus dilakukan, maka Pemerintah Kota Makassar sudah bisa.
“Sebab anggaran untuk melaksanakan PSBB sudah siap. Kita tidak berharap PSBB ini dilaksanakan, kasihan UMKM juga. Tapi kalau memang harus, kita sudah siap, anggarannya juga sudah ada,” ungkapnya.
Baca Juga: Corona Melonjak, Jam Malam Kota Makassar Diperpanjang Sepekan
Ketua Tim Ahli Epidemiologi Satgas Covid-19 Kota Makassar, Ansariadi, sebelumnya mengatakan, sebelum pemerintah pusat ingin memberlakukan PSBB di beberapa wilayah di Indonesia, ia sudah memprediksi akan ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Makassar.
Menurut dia, hal ini dianggap sebagai salah satu solusi bagi Pemerintah Kota Makassar bila kasus positif covid-19 terus mengalami peningkatan.
“Jadi sebelum pusat putuskan kita di Makassar sudah prediksi itu. Beberapa hari lalu kita sudah wacanakan Makassar akan PSBB jika kasus terus mengalami peningkatan,” tuturnya.
Baca Juga: Gubernur Imbau Bupati dan Walikota Dukung Penuh Vaksinasi di Sulsel
Dia mengatakan, wacana ini, masih akan dibahas bersama seluruh stakeholder terkait. Karena PSBB masuk dalam salah satu alternatif yang perlu dipertimbangkan.
“Ini PSBB baru kita mau bahas, karena saya bersama tim rencana mau ketemu Pak Wali Kota untuk membicarakan dan diskusikan itu. Karena ada beberapa alternatif lain, nanti disitulah dipilih apakah memilih alternatif lain selain PSBB,” jelasnya.
Dia menjelaskan, keputusan pemerintah pusat untuk memberlakukan PSBB di Pulau Jawa, Bali dan Madura setelah Jakarta, sehingga daerah lain termasuk Makassar juga perlu dipertimbangkan.
“Ini kan Covid terus meningkat secara keseluruhan di Indonesia, sehingga di warning daerah lain untuk mempertimbangkan PSBB. Tetapi PSBB itu tergantung dari situasi daerah,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, kepastian PSBB di Makassar, dilaksanakan atau tidak, akan diumumkan dua hari ke depan atau Senin (11/1/2021).
“Nanti dua atau tiga hari ke depan kita putuskan, dengan melihat hasil dari evaluasi pemberlakuan jam malam ini. Nanti setelah kita konsultasikan dengan pak Wali baru kita informasikan,” katanya.
Baca Juga: Dukung Vaksinasi, Djusman AR: Saya Siap Jadi Orang Pertama Divaksin
Namun, tren kasus Covid di makassar juga mengalami penurunan, yang sebelumnya, selama tiga minggu terakhir mengalami peningkatan dua kali lipat, sehingga ini juga akan menjadi pertimbangan.
“Kenyataan kita dapat itu, tetapi kami melihat di masyarakat sebetulnya tidak menurun, maksudnya jumlah orang yang di tes covid itu berkurang jadi menurun juga kasus, beda tiga minggu lalu kita tes sampai 400 orang makanya kasus tinggi juga,” lanjutnya.
Walaupun kasus terus menurun namun dikarenakan jumlah orang tes sedikit itu belum bisa dianggap terjadi pengurangan.
“Tetapi kalau ternyata banyak belum dites kita belum bisa simpulkan itu kasus menurun. Karena itu juga salah satu pertimbangan untuk melakukan PSBB,” tutupnya. (*)