HERALDMAKASSAR.COM – Sekretariat DPRD Kota Makassar menggelar refleksi akhir tahun dengan bentuk Diskusi Publik dengan mengusung tema “Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi” di Hotel Claro, Kamis (19/12/2020).
Kegiatan ini mengundang tiga pembicara, Pj Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin, Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo, dan Direktur STIE AMKOP Bahtiar Mandatuang.
Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo mengatakan, pihaknya akan terus mendukung kebijakan pemerintah Makassar dalam hal meningkatkan ekonomi di tengah pandemi.
“Pada prinsipnya bagaimana penegakan protokol kesehatan di tengah pandemi. Saya sebagai legislatif maka yang memimpin wilayah itu wali kota. Wali kota sebagai anggota gugus tugas tentu kita support dan dukung karena saya percaya apa yang dilakukan untuk menyelesaikan Covid adalah yang terbaik. Karena tujuannya untuk menyelesaikan Covid,” ujarnya.
Pj Wali Kota Makassar, Rudy mengatakan ekonomi Makassar hanya bisa kembali ditingkatkan di tengah pandemi jika masyarakat ikut terlibat. Jika masyarakat memiliki keinginan untuk meningkatkan ekonomi, maka masyarakat juga harus punya kesadaran yang tinggi untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Karena bagaimana pun kesehatan nomor satu sehingga pemulihan ekonomi bisa dilakukan. Kalau penyebaran dapat dikendalikan maka ekonomi bisa kembali ditingkatka . Dan salah satu cara adalah pelaksanaan protokol kesehatan,” ujarnya.
Prof. Rudy mengatakan, jika wabah Covid-19 sudah menurun, maka sendi-sendi ekonomi bisa dibuka kembali. Memasuki triwukan ketiga ekonomi Makassar terkontraksi sebesar 1,5%. Prof. Rudy mengatakan, angka tersebut adalah bentuk keberhasilan Kota Makassar dalam meningkatkan ekonomi di tengah pandemi.
“Ini keberhasilan tapi jangan eforia keberhasilan kita harus patuh protokol kesehatan. Kalau semakin dijaga maka masa depan ekonomi masyarakat bisa baik. Karena sudah punya potensi dasar untuk mendorong ekonomi tinggal buka kerangnya dan kuncinya melaksanakan protokol,” ujarnya.
Sementara, Direktur STIE AMKOP Bahtiar Mandatuang, di masa pandemi ini, keselamatan adalah hal yang utama sementara ekonomi adalah urusan selanjutnya. Namun, ia mengapresiasi cara pemerintah kota Makassar dalam meningkatkan ekonomi di tengah pandemi.
“Pemerintah kota mengeluarkan Perwali Makassar tidak ada istilah PSBB tapi ekonomi dibuka karena aksesnya dibuka. Tapi pemerintah tetap mengedepankan protokol kesehatan, jadi akselerasi ekonomi berjalan dan ini yang sangat penting,” tandasnya.