HERALDMAKASSAR.COM – Dua hari jelang debat publik antar pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar, Munafri Arifuddin-Rahman Bando fokus menyerap aspirasi warga dengan menggeber blusukan dari Ujung Tanah sampai Bontoala.
Agenda blusukan tim relawan, Kamis (5/11/2020), itu disertai Duta Sehat untuk membagikan masker dan hand sanitizer, serta tim mobil visi-misi.
Sebagai paslon yang mengusung tema kebangkitan Makassar dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19, Appi yang berpasangan birokrat senior Abdul Rahman Bando, hari ini mengunjungi tiga pasar besar yang selama ini dikenal sebagai simpul sarana vital perekonomian kota Makassar.
Mereka memulai blusukan di pelengan ikan Paotere yang berlokasi di utara Kota, kecamatan Ujung Tanah. Pelelangan Ikan Potere merupakan tempat pendaratan ikan dan pusat transaksi ikan terbesar untuk keperluan rumah tangga maupun keperluan pengusaha restoran dan catering.
Mereka juga mendatangi Pasar Terong untuk menyapa dan menyerap aspirasi warga. Pasar Terong salah satu pasar yang berada di bawah pengelolaan PD Pasar Makassar Jaya, yang menyediakan semua kebutuhan sehari-hari warga Makassar.
Pasar ini banyak dikeluhkan warga karena penataannya yang belum baik. Pedagang tumpah ke jalan berjualan. Kendaraan pengunjung pun umunya diparkir di jalan utama, Bawakaraeng, sehingga saban hari menjadi titik kemacetan arus lalu lintas.
Selain itu, Tim Blusukan Appi juga mendatangi Pasar Butung. Salah satu pasar tertua di Makassar, yang kini menjadi pusat grosir. Bukan saja pusat belanja di Sulawesi Selatan, tetapi juga bahkan pusat grosir terbesar di kawasan timur Indonesia.
Pasar Butung berusia sekitar 103 tahun, hampir sama tua dengan klub sepak bola PSM Makassar yang dipimpin Appi selaku CEO. Di Pasar Butung ini juga pada zaman Balanda, ada sarana transportasi kereta api yang melayani rute angkutan ke Takalar, Kini tinggal kenangan.
Pengalaman Appi-Rahman selama ini bila mengunjungi pasar, hal utama yang dikeluhkan pengunjung maupun pedagang ialah soal penataan tempat jualan yang semrawut, kondisi pasar yang pengap, atau pasar becek di musim hujan.
Setiap mendapat keluhan, Appi maupun Rahman senantiasa memohon kepada mereka agar memilih dan mendoakannya agar Tuhan memperkenankan Appi-Rahman memimpin kota Makassar sehingga memiliki kesempatan membenahi semua yang dikeluhkan warga yang selama ini kurang diperhatikan pemerintahan sebelumnya.
Pola kampanye Appi-Rahman sudah dikenal masyarakat menggunakan cara-cara yang inovatif, seperti kampanye virtual, grebek wilayah, kunjungan dialogis atau sekadar blusukan menyapa warga. (*)