HERALDMAKASSAR.com – Anggota Komisi A DRPD Kota Makassar, Azwar meminta pimpinan DPRD untuk mengevaluasi kinerja dari sekretariat DPRD secara menyeluruh.
Hal tersebut pasca-terjadinya aksi pengrusakan sejumlah fasilitas di DPRD Kota Makassar oleh oknum mahasiswa yang melakukan unjuk rasa diwarnai aksi anarkis, pada Selasa (1/9/2020) pagi.
Menurut Azwar, kejadian pagi tadi itu bisa jadi karena kurangnya komunikasi dan pengamanan di DPRD kota Makassar.
“Teman-teman mahasiswa kan kasihan, mungkin capek atau apa, terus tidak ada informasi efektif dari kesekwanan ya mereka melakukan insiden,” ujar Azwar saat ditemui di Gedung DPRD Kota Makassar, Selasa (1/9/2020).
Olehnya, ia meminta agar ada evaluasi kinerja secara menyeluruh agar insiden serupa tidak terjadi dikemudian hari.
“Tetapi khusus pada kesekwanan, kita meminta pimpinan DPRD untuk mengevaluasi semua kesekwanan, kehumasan, termasuk Satpol PP yang ditugaskan disini,” pinta Azwar.
Sekretaris Fraksi PKS itu berujar bahwa Gedung DPRD ini merupakan marwah anggota Dewan, sehingga harus dijaga baik-baik.
“Ini marwah DPRD ada disini, apalagi ruang paripurna ruang tempat berkumpulnya anggota dewan adalah marwah,” ujarnya.
Senada dengan koleganya di Komisi A, Kasrudi juga mempertanyakan mudahnya gedung DPRD dibobol dan dirusak.
Ia mengindikasikan lemahnya pengamanan yang ada di lingkup Gedung DPRD Makassar. “Kenapa bisa dengan mudah ruangan paripurna dibobol, Ndak boleh, harusnya ada pengamanan didalamnya,” sambungnya.
Kasrudi yang menerima aspirasi mahasiswa tersebut berujar, bahwa mahasiswa menuntut transparansi anggaran Covid-19.
Mereka meminta kepada anggota DPRD kota Makassar untuk memediasi dengan pemerintah kota Makassar terkait hal tersebut.
“Mereka meminta transparansi anggaran Covid-19, ya kami sebagai anggota Dewan akan menerima aspirasi tersebut,” ujarnya.