HERALDMAKASSAR.com – Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto dan Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) bisa dipastikan menjadi kandidat di perhelatan Pilwalkot Makassar 9 Desembet 2019.
Dengan mengantongi dua rekomendasi form B-1-KWK dari koalisi partai politik pengusungnya, yakni Gerindra yang mengontrol 5 kursi dan NasDem 6 kursi di parlemen Makassar, duet dengan jargon ADAMA ini telah memenuhi persyaratan pendaftaran di KPU.
Meski begitu, duet ini dinilai masih memiliki kekurangan, utamanya terhadap figur Fatma yang baru berpolitik di Kota Makassar, terlebih di sejumlah survei elektabilitas dan pupolaritasnya masih sangat rendah. Hal ini kemudian harus membuat NasDem bekerja lebih keras untuk membangun persona Fatma di warga Makassar.
“Ibu Fatma akan kita turunkan nanti, kita akan bawa menyentuh ke simpul-simpul dan tokoh masyarakat,” ujar Ketua Bappilu DPD NasDem Makassar, Mario David, Jumat (17/7/2020).
Menurut Mario, meskipun lemah dalam perpolitikan di Kota Makassar, Fatma tetap merupakan tokoh politik perempuan yang puanya nama di kancah nasional. Untuk itu, NasDem hanya tinggal mempersiapkan strategi pemenangan dengan matang.
“Mereka tau bahwa pasangan Danny-Fatma ini dukungan dan euforianya ditengah masyarakat. Masyarakat yang menginginkan ini, bukan partai,” tutur anggota DPRD Makassar ini.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Firdaus Muhammad mengatakan, mantan kandidat di Pilkada Sidrap 2018 itu ialah orang baru berpolitik di Kota Makassar.
“Itukan hanya pakai nama Rusdi Masse (Ketua DPW NasDem Sulsel) saja. Itupun tidak terlalu bagaimana (kiprah politiknya) di Makassar. Kalau (perpolitikan di) Sulsel mungkin iya (ada dampaknya), apalagikan (RMS) mantan Bupati Sidrap,” paparnya belum lama ini.