HERALDMAKASSAR.com – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat, Doni Monardo, mengajak para survivor atau penyintas Covid-19 untuk dapat ikut berperan serta dalam menyembuhkan pasien Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka adaalah orang yang pernah terinfeksi Covid-19 dan sudah sembuh.
Partisipasi yang diberikan adalah dengan memberikan plasma darah (convalescent) kepada mereka yang masih sakit atau terpapar.
“Saya mengajak masyarakat Sulsel yang sudah sembuh, 673 orang hendaknya bisa berpartisipasi menyumbangkan dan mendonorkan plasmanya kepada tim kesehatan supaya bisa mengobati pasien sakit berat atau yang kritis,” kata Doni di Balai Manunggal Makassar, Minggu, 7 Juni 2020.
Pada kesempatan ini, Doni juga menyerahkan 18 kantong darah kepada Ketua Gugus Tugas Covid-19 Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, mengatakan, menekan angka kematian di Sulsel sangat penting. Terapi plasma ini dapat digunakan di rumah sakit yang ada.
“Saya memperhatikan, case fatality rate, dimana angka ini sangat penting, karena itu saya membawa plasma convalescent untuk bisa dipakai di rumah sakit, dan itu bentuk terapi gotong royong. Artinya yang sehat, merelakan memberikan plasmanya untuk yang sakit berat sehingga bisa diselamatkan,” ujarnya.
Lanjutnya, plasma ini sudah masuk dalam riset by services dunia. Sudah didaftarkan 29 Mei lalu, sehingga resmi diterima. Seluruh dunia juga bersama-sama melakukan terapi convalescent ini.
Plasma ini diharapkan bisa membantu pasien yang kritis, sehingga terbebas dari kematian. Sekaligus diharapkan mendorong masyarakat Sulsel yang sudah diberikan karunia sembuh untuk merelekan memberikan plasmanya didonorkan.
“Ini bisa dibayangkan, kami membawakan plasma teman-teman yang sehat dari Jakarta, kita perbantukan untuk Sulsel, inikan sebuah keindahan,” imbuhnya.
Plasma yang juga dibawanya ke Surabaya, ternyata mampu memancing 20 penyintas lain untuk mendonorkan plasmanya. Dan langkah ini juga diikuti di Malang.
“Mudah-mudahan ini bisa diterapkan di Makassar, khususnya di Sulsel ini, sehingga angka fatalitynya bisa menurun. Menurunkan angka kematian. Selain obat-obatan sudah didrop, obat-obatan panduan nasional, maupun menurut WHO sudah kita berikan, tambahan terapi baru ini untuk mensupportnya,” harapnya. (*)