Beranda Sulsel Bantah Tudingan Kluster Perumdos, Nurdin Abdullah: Jangan Cepat Simpulkan

Bantah Tudingan Kluster Perumdos, Nurdin Abdullah: Jangan Cepat Simpulkan

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah

HERALDMAKASSAR.com – Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, memastikan dalam bekerja senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, bisa dipastikan setiap kegiatan yang dilakukan, baik pada pertemuan terbuka maupun tertutup, sudah memenuhi ketentuan tersebut.

Penerapan protokol kesehatan tidak saja diterapkan di rumah jabatan, dan di kantor gubernur. Tetapi juga di rumah pribadi miliknya, di Perumahan Dosen (Perumdos) Tamalanrea.

Protokol kesehatan yang dimaksudkan, bahwa setiap tamu yang berkunjung harus melalui beberapa rentetan tahapan. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, sterilisasi menggunakan disinfektan, hingga mencuci tangan mereka.

Jikapun kemudian pada akhirnya salah satu pertemuan yang melibatkan pimpinan media, beberapa waktu lalu, ada salah seorang diantaranya dinyatakan menderita Covid-19, belum bisa dipastikan muasalnya pada pertemuan tersebut.

Hal itu disampaikan Nurdin Abdullah terkait adanya salah seorang pimpinan media mengumumkan dirinya positif Covid-19, setelah menghadiri pertemuan di Perumahan Dosen (Perumdos).

“Sebaiknya jangan terlalu cepat menyimpulkan sesuatu, termasuk menyebut klaster. Karena, untuk memastikan itu sebuah klaster kalau semua hasil swabnya positif. Kita semua di sini bersih. Jadi, bukan klaster,” kata Nurdin Abdullah, Kamis, 4 Juni 2020.

Gubernur menegaskan, pada pertemuan tersebut tidak melibatkan kerumunan orang, karena hanya ada delapan orang. Itupun memang mereka diatur duduk sesuai aturan, tidak berdekatan. Seperti disebutkan, ada dua meja dan satu meja ditempati empat orang saja.

Untuk itu, pihaknya berharap seluruh pihak melihat hal ini sebagai sebuah peringatan agar senantiasa berhati-hati dalam berkegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan. Dan juga, sebaiknya di masa pandemi Covid-19 ini, kita melakukan hal-hal positif. Jangan selalu menghadirkan hal yang bisa membuat masyarakat panik dan berpikir negatif ke pemerintah.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Ichsan Mustari MHM, menjelaskan, suatu kelompok masyarakat bisa disebut klaster jika pada wilayah tersebut dengan nyata terdapat dua orang atau lebih yang terkonfirmasi positif.

Dalam sebuah pertemuan tetap menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak. “Maka jarak itu harus dibuat sedemikian rupa sehingga minimal jaraknya lebih dari satu meter,” jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kominfo SP Sulsel, Lubis membenarkan adanya pertemuan para pimpinan media di kediaman pribadi Nurdin Abdullah. Ia menegaskan, pertemuan tersebut dilakukan bukan secara formal. Tapi, ada silaturahmi dengan beberapa pimpinan media agar media di Sulsel memberikan saran dan masukan, bagaimana langkah-langkah strategis dalam upaya penanggulangan Covid-19.

“Pertemuan itu juga untuk meminta kepada media agar membantu memberikan informasi yang real kepada masyarakat dan yang lebih terpenting adalah media memberikan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat tidak terkena dampak dari pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya. (*)