HERALDMAKASSAR.com – Ketua Komisi C Bidang Pembagungan DPRD Kota Makassar Abdi Asmara mendukung proyek fisik padat karya dari Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Abdi, sapaanya, menilai proyek padat karya sangat bersahabat lantaran memberdayakan masyarakat sekitar. Hal itu, kata dia, mampu membantu ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Saya kira ini sangat bagus. Program ini memang program pemerintah yang masyarakat harus mendukung terutama kami di DPR,” ujar Abdi, Kamis, 28 Mei 2020.
Abdi menjelaskan berdasarkan hasil pembicaraan, tak semua proyek fisik menjadi prioritas, melainkan hanya proyek ringan yang betul-betul secara kompeten dapat dikerjakan masyarakat.
“Ketika ada pekerjaan infrastruktur di kelurahan, di kecamatan, di lorong-lorong itu melibatkan warga sekitar. Jadi misalkan ada tukang di situ pekerjaan paving yah dilibatkan, pasirnya, apanya,” katanya.
Meski proyek hanya kategori ringan, dia mengatakan pembatasan tersebut tetap membutuhkan pengawasan secara seksama oleh pemerintah kota. Pasalnya, tidak ada jaminan masyarakat yang dipekerjakan hasilnya akan sesuai dengan standar.
“Kalau pengawasan dan pelaksanaanya tetap akan kita serahkan ke PU, dari PU apakah ada konsultannya nanti terlibat, atau ada pihak ketiga yang terlibat,” ucap Abdi.
Saat ditanya waktu realisasi, Abdi menjelaskan bahwa hal ini bakal digalakkan setelah penghentian status gawat darurat. Saat itu proses recovery ekonomi akan dilakukan.
Dia mengatakan, pemerintah saat ini masih dihadapkan pada refocusing anggaran lantaran sejumlah proses lelang tender proyek terpaksa dihentikan.
“Sekarang kan terkendala pada masalah penganggarannya, kenapa? ada pekerjaan-pekerjaan fisik yang sudah dianggarkan di APBD 2020 yang akan di-refocusing, saya kira tetap sih juga ada pekerjaan-pekerjaan, tetap ada itu pekerjaan jalan lingkungan,” katanya.
Diketahui proyek pekerjaan jalan lingkungan dipotong dari Rp30 milliar menjadi Rp10 milliar, kemudian rehab drainase dengan anggaran sebanyak Rp15 milliar menjadi Rp5 milliar.
Saat ini, kata Abdi, Dinas PU sisa mengantongi anggaran dari hasil refocusing sebesar Rp388 milliar, sebelumnya kurang lebih Rp700 milliar.
Lebih jauh, Abdi berharap padat karya proyek nantinya tidak hanya bersifat insidentil, melainkan dapat berkesinambungan karena hal ini sangat membantu ekonomi masyarakat.
Sementara itu Sekretaris Dinas PU Kota Makassar Nirman Mungkasa menjelaskan, saat ini, upaya padat karya tersebut merupakan program jangka panjang dari Dinas PU.
Dia mengatakan pihaknya masih menunggu persetujuan langsung, atau pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) untuk bisa melangkah ke tahap selanjutnya.
“Mungkin Minggu ini kita sudah siapkan langkah-langkahnya bagaimana supaya bisa nanti dilaksanakan padat karyanya bagaimana SOP segala macam, cuma untuk mengeksekusi itu kita belum karena belum ada penyelesaian parsial juga,” kata Nirman.