HERALDMAKASSAR.com – Sering dianggap bias, akhirnya Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Bidang Ekonomi Umarsyah mengingatkan agar Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan untuk stop bicara covid-19.
“Pejabat sekelas Luhut mencoba tampil terus mengalahkan presidennya. Kenyataan apa yang disampaikan bias, pernyataan ketika bicara sosialisasi kebijakan itu tidak tepat. Saat seperti ini kok malah minta Rektor sosialisasi, padahal akademisi khususnya para rektor saat ini ada di menara gading. Kalau pemerintah menurunkan sosok menaragading itu aneh di masyarakat,” kata Umarsyah.
Pria kelahiran Kota Metro Lampung ini nenyatajan, penanganan Covid-19 harusnya pembagian kerja jelas, siapa yang bekerja di sektor hulu, hilir dan siapa yang jadi speaker pemerintah sehingga tidak terjadi bias komunikasi,” tutupnya.
Namun, juru bicara Meko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi meminta semua pihak agar berpikiran positif terhadap pemerintah dalam upaya menyelamatkan negara.
Adapun pernyataan Menko Luhut semata-mata agar masyarakat patuh terhadap aturan protokol kesehatan.
“Jangan berprasangka buruk, apalagi di bulan puasa. Konteks bicara Pak Menko menjelaskan perkembangan terakhir Indonesia, salah satunya penanganan corona. Mengimbau masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan,” ungkap Jodi mengutip rmol.co.
“Sebaiknya sampaikan hal-hal yang positif saja,” tambahnya.
Sebelumnya, Menko Luhut membantah pemerintah telah membuat bingung masyarakat dengan sejumlah kebijakan yang tumpang tindih.
(HM)