Beranda Headline News Luhut: Jujur, TKA China Lebih Siap, Orang Indonesia Tidak Paham

Luhut: Jujur, TKA China Lebih Siap, Orang Indonesia Tidak Paham

HERALDMAKASSAR.com – Ternyata, ini alasan pemerintah Indonesia ngotot “mengimpor” Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China. Menurut Menteri Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Panjaitan, TKA China memang dibutuhkan untuk membangun pabrik nikel di Konawe Sulawesi Tenggara.

Menurut Luhut, rencananya, TKA China akan masuk ke Indonesia pada Juni atau Juli mendatang. Mereka akan bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), Konawe.

VDNI adalah pabrik yang akan memproduksi nikel menjadi lithium untuk bahan baku baterai mobil listrik.

“Industri ini harus memerlukan orang-orang yang paham membangunnya. Enggak serta-merta kita siap. Kita enggak siap, kita harus jujur akui itu. Jadi, kalau nanti Juni atau Juli sudah siap, kita harus kerjakan. Nanti tenaga asing kerjakan, biar lah dia kerjakan, mereka lebih siap,” kata Luhut dalam wawancara di RRI secara daring, Sabtu (10/5/2020).

Namun begitu, bukan berarti Luhut membiarkan TKA China memegang kendali atas proyek tersebut. Karena itu, nantinya para pekerja Indonesia akan dilatih di sana.

Luhut menjanjikan 92 persen yang akan bekerja di proyek besar ini adalah orang Indonesia. Politeknik yang sekarang dibangun di Sulawesi Tenggara pun disiapkan agar lulusannya bisa terserap.

Secara bersamaan tenaga kerja Indonesia masuk, di-training, karena kan ada politeknik. “Ya memang teknologinya dari dia (China), ya kita enggak bisa kita yang kerjakan semua. Tetap ada dia (China),” terangnya.

Diakui Luhut, pandemi COVID-19 ini menghambat proyek hilirisasi nikel menjadi lithium. Setelah pandemi corona mereda, proyek akan kembali jalan pada Juli mendatang dengan targetnya 2023 sudah beroperasi.

Dengan begitu, Indonesia bisa masuk ke industri bahan baku baterai mobil listrik, sebab mulai 2025 diperkirakan orang-orang di Eropa tak lagi menggunakan mobil berbahan bakar minyak.

(TIM)