HERALDMAKASSAR.com – Penanganan pasien virus corona di Hotel Swissbel Makassar, amburadul. Selain tidak dilengkapi sarana yang sesuai standar penanganan covid-19, dokter juga mengeluhkan adanya penggabungan antara pasien yang terkonfirmasi positif dan yang negatif.
Keluhhan para dokter ini beredar di sejumlah percakapan whatsapp grup. Para dokter mengeluhkan,
tidak adanya sabun cair, ruang ganti khusus APD dan paling parah ada pasien positif swab disimpan di Swiss bell lantai 5 semua.
Informasi yang diperoleh, data orang tanpa gejala (OTG) di hotel ini ssbanyak 76 orang, status
ODP 3 orang dan konfirmasi positif 19 orang. Sementara negatif 22 orang.
Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Makassar, dr Wahyudi Muchsin membenarkan munculnya keluhan para dokter itu. Ia juga menyangkan rendahnya upaya perlindungan terhadap para pekerja medis yang menjadi garda terdepan penannganan corona.
“Kenapa tidak di maksimalkan rumah sakit sayang bunda , sayang rakyat , Labuang baji , rumah sakit daya dan rumah sakit lainnya yg jelas lengkap peralatan penanganan Covid? Jika positif harusnya. dirawat di runah sakit, bukan dikasi masuk di hotel,” ujaf Yudi, panggilan akrab Wachyudi Muchsin.
Yudi menyatakan, keselamatan dokter harus dipastikan terjamin dalam bertugas. Sebab mereka juga punya keluarga.
“Kalau ada pasien positif ikuti protap Covid bawa ke rumah sakit atau kalau mau isolasi mandiri tempatkan lantai khusus jangan di campur dengan yang negatif,” ujar Yudii.
(HM)