HERALDMAKASSAR.com – PT Bosowa melalui program Bosowa Peduli menyerahkan sejumlah alat medis ke Pemprov Sulsel, yang menjadi kebutuhan rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
Adapun bantuan yang diberikan berupa dua unit ventilator, dua unit patien monitor dan 40.000 Pleces Flocked Swab (PFS) yang didatangkan langsung dari Shenzen, Tiongkok.
Sebelumnya, telah diserahkan pula sejumlah alat seperti real time PCR yang berfungsi sebagai alat diagnostik keberadaan virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19, BSC level 2 A2 merupakan alat untuk mengejakan pemeriksaan sampel dengan tingkat keamanan yang tinggi, Swab nasofaring merupakan bahan yang digunakan untuk mengambil sampel swab hidung dari pasien sebanyak 40.000 pcs. Semuanya diserahkan secara bertahap, micropippet, alat reagen RT-PCR dan alat ventilator.
Selain itu, sejumlah organisasi dan donatur lain turut membantu masyarakat yang diserahkan melalui Satgas Sulsel. Adapun daftar yang memberikan bantuan yakni PT Pertamina 2.300 dos mi instan dan 150 APD, Benteng Muda Indonesia dan Taruna Merah Putih 4.000 sak beras 5 Kg dan 100 APD, Kelenteng Xiang Ma dan INTI Sulsel 500 APD, Hiswana Migas 500 paket sembako.
PDAM Makassar 500 paket sembako, Dinas Pertanian Sulsel 250 paket sembako dan 150 APD, PSMTI Sulsel 1.000 paket berisi beras, minyak goreng dan mie instan, Travel Nra 80 karung beras 25 Kg dan Family of Creative Community (FCC) beras, APD, baju dan 2.000 masker kain.
Bantuan yang datang dari berbagai kalangan ini mendapatkan apresiasi dari Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Pencagahan Covid-19.
“Apresiasi Pemprov kepada Bosowa Group, hari ini dia membantu kita dua ventilator, satu ke Rumah Sakit Unhas, satu ke Rumah Sakit Dadi,” ungkap Nurdin Abdullah, di Rumah Jabatan Gubernur, Jalan Jendral Sudirman Makassar, Jumat, 10 April 2020.
Dirinya meyakini, kalau semua berpartisipasi sama-sama melawan Covid-19, Pemprov Sulsel akan sedikit terbantu untuk memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini.
“Saya kira Insyaallah kalau semua berpartisipasi, saya kira Pemprov nggak menjadi berat,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ventilator merupakan alat kesehatan yang cukup mahal dan sangat langka untuk didapatkan. Dengan bantuan dari Bosowa Peduli, Rumah Sakit Pendidikan Unhas dan Rumah Sakit Dadi, akan sedikit terbantu.
“Ventilator ini kan membantu pernafasan. Jadi barangnya mahal. Mulai dari Rp 800 juta sampai Rp 2 miliar. Jadi ventilator itu tidak semua rumah sakit memiliki. Khusus kita di Sulsel ini, Alhamdulillah hampir semua rumah sakit memiliki ventilator. Rumah Sakit Daya pun memiliki tiga ventilator,” jelasnya.
Mewakili Bosowa, Munafri Arifuddin, mengatakan, bantuan ini merupakan sebuah tanggung jawab moral Bosowa sebagai perusahaan lokal di Sulsel.
“Alat ini sangat penting dan alat ini memang sangat dibutuhkan,” ungkapnya.
Kedepannya, kata Munafri Arifuddin, Bosowa Peduli akan terus melihat apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat. Karena menurut dia, ini masalah bukan hanya masalah pemerintah saja, namun masalah bersama.
“Kita akan melihat apa lagi yang akan kita berikan buat masyarakat sebagai tanggung jawab kita bersama. Persoalan ini bukan persoalan pemerintah saja, tapi ini persoalan kita. Dan yang paling penting bagaimana memperdayakan masyarakat di dalam keadaan seperti ini,” urainya.
Sementara itu, Rektor Unhas Makassar, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A merasa bersyukur dengan bantuan dari Bosowa untuk Rumah Sakit Pendidikan Unhas Makassar.
“Ini buat Satgas Sulsel sebenarnya, tapi oleh Pak Gubernur diserahkan ke Rumah Sakit Unhas, yang selama ini mendukung pelayanan pasien Covid-19. Tapi kita bersamaan dengan Wahidin, nanti makainya sama-sama. Apalagi ventilator ini mobile,” katanya.
Selain dari Bosowa, ada juga bantuan dari MARS berupa Alat Pelindung Diri (APD) yang didatangkan langsung dari Cina. Menurut dia, bantuan ini cukup membantu Rumah Sakit Unhas maupun rumah sakit lainnya.
“Dari Mars itu sumbangan APD langsung dari Cina peralatannya, diserahkan di Satgas Sulsel juga, dan diserahkan juga di Rumah Sakit Unhas,” pungkasnya. (*)