HERALDMAKASSAR.com – Gubernur Sulsel, Prof. HM Nurdin Abdullah menghadiri Rakor Percepatan Penanganan Covid-19 di Balai Prajurit Jendral M Yusuf di Makassar, Minggu 29 Maret 2020. Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 melaksanakan Rakor bersama Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Rujukan.
Selain Gubernur hadir Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, Wakapolda Sulsel Brigjen Pol. Halim Pagatta, Pj Wali Kota Makassar M. Iqbal Suhaeb, Anggota DPR RI Aliah Mustika Ilham.
Rapat ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan untuk memberikan pelayanan masyarakat terkait penanganan Covid-19. Demikain juga dengan kesiapan rumah sakit rujukan dan penyangga.
Pihak rumah sakit juga diminta memperhatikan pasien ODP dan PDP. Juga dibahas soal alat-alat dan kelengkapan yang diperlukan oleh rumah sakit. Serta sosialisasi kepada masyarakat tentang pemahaman terhadap Covid-19 dan protokol penanganannya dengan baik dan valid.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, berterima kasih atas kesediaan Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka untuk menjadi Ketua Gugus Tugas.
“Kita harus berterima kasih dan bersyukur, Bapak Pangdam bersedia untuk menjadi Ketua Gugus kita,” kata Nurdin Abdullah.
Diketahui, struktur organisasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 telah dibentuk. Terdiri dari Ketua Gugus yaitu Pangdam XIV Hasanuddin, dan Wakil Ketua Gugus Wakapolda Sulsel. Adapula beberapa unit, antara lain Unit Penindakan dan Peringatan Dini, Unit Sterilisasi, Unit Penegakan Disiplin, dan Unit Deteksi Awal.
Gugus tugas ini ia harapkan, setiap unit dan unsur yang tergabung memberikan kerja yang maksimal serta memberikan masukan, termasuk apa yang diperlukan di unit masing-masing.
Ia juga menyampaikan ketersediaan kamar pasien yang masih cukup untuk penanganan pasien. Untuk Rumah Sakit Sayang Rakyat dan Rumah Sakit Dadi memiliki 318 kamar.
Rumah Sakit Sayang Rakyat terdiri 118 kamar untuk disiapkan sebagai kamar isolasi dan Rumah Sakit Dadi dengan 200 kamar.
“Jadi yang belum menjadi rujukan tolong dibenahi sebagai rumah sakit penyangga,” ucapnya.
Terkait dukungan bagi tim medis, mereka disiapkan hotel untuk menginap dan juga kendaraan antar jemput. Pemerintah Provinsi menyiapkan Hotel Grand Sayang, Hotel Grand Puri. Jika tidak mencukup, Hotel Dalton disiapkan dengan 250 kamar untuk memback-up.
“Kenapa kita itu lakukan agar mereka bisa bekerja nyaman dan tidak khawatir kalau pulang ke rumah,” jelasnya.
Ia juga sudah memerintahkan di dinas terkait konsentrasi pada penanganan Covid-19. Pemprov juga menyiapkan dukungan ambulans sebanyak tujuh ambulans untuk standby di posko dan media center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel di Gedung Manunggal.
Nurdin Abdullah meminta agar kepala daerah lebih intens melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemakaman korban Covid-19. Bahwa semua yang positif tidak lagi diperkenankan kembali ke rumah, rumah sakit sudah memberikan semua pelayanan hingga pemakaman.
“Dan masyarakat perlu memaklumi, bahwa ini sudah tidak ada pengaruh apa-apa, apa lagi ada penularan dan sebagainya. Saya sedih sekali melihat ada yang akan dimakamkan harus ditolak, padahal ini bukan sebuah kejahatan, ini adalah sebuah cobaan,” ucapnya.
Pada kesempatan ini juga, mantan bupati ini mengharapkan informasi dan berita ataupun produksi program media yang menumbuh semangat dan bersifat positif.
“Ini agar imunitas kita naik, jangan terus berita yang menegangkan, ini penting,” harapnya. (*)