MAKASSAR, – Sebagai upaya preventif pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19, Gubernur Sulsel, Prof H.M. Nurdin Abdullah bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memutuskan untuk memindahkan aktivitas belajar mengajar di sekolah ke rumah masing-masing pelajar.
“Kita tegaskan ini bukan libur, tapi kita pindahkan semua aktivitas sekolah di rumah,” tegas Nurdin Abdullah saat memimpin Rakor di Hotel Four Point by Sheraton, Senin, 16 Maret 2020.
Sekolah di rumah dimulai pada Rabu, 18 Maret. Sedangkan untuk Selasa 17 Maret besok, Gubernur Sulsel meminta Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel agar menyampaikan kepada seluruh kepala sekolah SMA, SMK dan SLB agar mengundang seluruh orang tua siswa supaya diberikan pemahaman mengenai apa saja aktivitas anaknya selama 14 hari di rumah.
“Saya minta kepada Kepala Dinas Pendidikan agar menyampaikan kepada seluruh kepala sekolah, hadirkan orang tuanya dan sampaikan apa saja yang harus dilakukan anak-anaknya selama di rumah. Para orang tua untuk fokus mendengar arahan dari pemerintah,” jelasnya.
Selama 14 hari itu, Nurdin Abdullah berharap, seluruh anak didik betul-betul memanfaatkan waktunya untuk belajar dan mengerjakan semua tugas-tugas yang diberikan gurunya.
“Sampaikan juga bahwa guru-guru harus memberikan tugas kepada anak-anak kita sesuai waktu empat belas hari itu. Jadi, anak-anak kita tidak ada waktu untuk bermain,” lanjutnya.
Selain pelajar menengah akhir, Gubernur juga menyampaikan, mahasiswa juga ikut libur sesuai instruksi dari pemerintah pusat. Sementara untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai hasil rapat koordinasi, tetap bekerja seperti biasa, namun ada pengecualian untuk ASN yang sedang tidak sehat.
“ASN tetap bekerja seperti biasa kecuali ASN yang mengalami gangguan kesehatan untuk mencegah virus masuk. Kantor dipindahkan ke rumah. Pelayanan masih tetap berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Masih upaya pencegahan Covid-19, Nurdin Abdullah menyampaikan agar tempat-tempat keramaian seperti mall, kawasan wisata, untuk sementara ditutup dulu. “Untuk sementara mall dan kawasan wisata kita minta untuk ditutup dulu,” ungkapnya.
Yang paling penting, lanjutnya, diharapkan juga masyarakyat Sulsel tidak memborong semua sembako yang ada di supermarket. Dikhawatirkan akan ada masyarakat yang tidak mendapatkan ketersediaan sembako selama imbauan ini berlaku.
“Mudah-mudahan kita bisa melewati fase ini. Mohon pengertiannya kepada seluruh seluruh masyarakat, kita akan melewati dengan baik dan tertib dan mengikuti seluruh imbauan,” pungkasnya. (*)