HERALDMAKASSAR.com, WAJO – Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu meringankan beban sesama, apalagi mereka yang tak berdaya. Tidak perlu kuasa atau harta melimpah, hanya dengan niat, akan selalu ada jalan untuk bisa melakukan semua.
Prinsip inilah yang dipegang teguh Andi Oddang Pero selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Lamarua, Kecamatan Takkalalla, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, untuk menunjukkan kepedulian dalam membantu warga miskin yang tidak mampu lagi menafkahi hidupnya.
Hal ini disaksikan mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar di Desa Lamarua. Kamis, 5 Desember 2019, mereka bersama Andi Oddang memberikan bantuan kepada sejumlah warga penyandang disabilitas di Desa Lamarua. Bantuan itu didapati bukan dari anggaran pemerintah sebagaimana amanah yang diembannya, melainkan dari swadaya bersifat sukarela yang dikumpulkan Andi Oddang melalui tangan para dermawan, juga merogoh kocek kantong pribadinya.
Dari dana swadaya tersebut, setiap bulannya Andi Oddang memberikan bantuan sembako dan santunan kepada sejumlah warga disabilitas, salah satunya adalah Malik, usia sekitar 30 yang lumpuh hampir 5 tahun lamanya.
Malik hidup sebatang kara, ditinggal mati oleh kedua orang tuanya. Bahkan sanat saudaranya. Ia terbujur kaku di dalam ruangan segi empat berukurang 5×3 meter.
“Saya pribadi tidak bisa membayangkan bagaimana warga saya hidup kalau hanya mengandalkan bantuan dari anggaran desa yang terbatas.
Makanya saya inisiatif untuk swadaya mengharapkan bantuan para dermawan untuk bersama-sama membantu mereka, setidaknya ada tambahan untuk penghidupan mereka,” ujar Andi Oddang kepada mahasiswa yang meminta penjelasan.
“Alhamdulillah, ini selalu berjalan dengan lancar, masih banyak dari kita yang selalu bisa peduli terhadap keadaan susah orang-orang di sekitar,” tambahnya.
Bantuan yang dikumpulkan Andi Oddang setidaknya dapat membantu sebanyak 6 penyandang disabilitas yang saat ini didata olehnya di Desa Lamarua.
Mungkin yang diberikan tidak seberapa, tapi bantuan itu selalu bisa mengukir senyum di wajah malang para disabilitas Lamarua.
“Bahagia mereka selalu menjadi semangat kita hidup dalam kepekaan sosial,” ucapnya.
“Teduh hati melihatnya,” kata para mahasiswa yang menemani Andi Oddang berkeliling desa memberikan bantuan.(*)