HERALDMAKASSAR.com – Senin hari ini, Akbar Faizal resmi mengakhiri tugasnya sebagai anggota DPR RI. Seperti biasanya, AF, akronim Akbar Faizal tetap bicara meledak-ledak.
Diujung periodenya, AF menitip banyak pesan untuk para anggota DPR baru yang akan dilantik Selasa. “Saya titip banyak persoalan di Sulsel untuk dituntaskan di periode depan. Saya akan menagih itu, seperti halnya Anda telah menagih saya selama 5 tahun,” ujar Akbar Faizal.
AF nenyebut, Selama 10 tahun menjadi anggota parlemen, dirinya tidak terlalu awas terhadap kasus korupsi di Sulsel. “Sebab saya pikir baik-baik saja. Namun belakangan saya tersadar bahwa ternyata Sulsel sudah masuk zona merah KPK, Polri dan Kejaksaan,” ujar AF.
Salah satu yang paling parah adalah korupsi kewenangan yang dipertukarkan dengan kebijakan. Dalam hal ini adalah penguasaan cukong yang sudah terlalu jauh.
“Kabupaten2 terutama yg masuk dAlam dapil saya ternyata sudah dikuasai cukong-cukung politik yang menjadikan bupati tak bisa berbuat banyak,” ujar AF.
AF mencontohkan Wajo, Soppeng, Pangkep, barru, bulukumba, dan Bone.
Terkhusus kasus-kasus yang sudah mulai terbuka ke publik semisal di Bulukumba, Barru, Soppeng, Pangkep, AF mengaku akan tetap kawal dalam posisi yang berbeda.
Kepada para penguasa wilayah (bupati) jangan lagi berkilah bahwa daerah mereka mendapatkan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dr BPK sebagai auditor negara.
Opini WTP dari BPK itu adalah persyaratan paling standar dlm audit. Artinya, kemungkinan penyalahgunaan kewenanangan yg menyebabkan kerugian negara sangat bisa terjadi.
“Dan hasil temuan BPK terbaru menemukan daerah-daerah yang saya sebutkan dalam tabel diatas tadi adalah dokumen yg tak bisa dibantah,” kata AF.
Karena itu, AF mengimbau semua pihak untuk menyelamatkan sulsel dari para mafia proyek dan cukong politik yang sdh sangat keterlaluan.
(***)