HERALDMAKASSAR.com – Warga Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya dibuat kesal dengan gaya kepemimpinan Lurah Nur Alam yang dinilai sering membuat kegaduhan di masyarakat.
Kurdass, warga RT004/RW005 mengatakan Nur Alam adalah contoh Lurah yang tidak konsisten.
Sebagai contoh, Kurdass menyebut Nur Alam baru-baru ini mengatakan lahan depan Terminal Regional Daya (TRD) adalah fasilitas umum (fasum) milik pemerintah daerah, padahal TRD tersebut masuk dalam wilayah PD Terminal Makassar Metro.
Karena itu, warga yang memiliki kios di lahan TRD yang diklaim sebagi fasum, diminta agar segera melakukan pembongkaran atas lahan yang disewanya melalui PD Terminal.
“Saya sebagai warga daya, khususnya di Kelurahan Daya sangat kecewa dengan Lurah Daya, karena belakangan ini sering bikin kegaduhan di ruang publik media. Membuat pernyataan keliru yang buat warga gaduh dan sesama instansi pemerintahan bertikai,” ujar Kurdass kepada wartawan, Rabu (7/8).
Kurdass menjelaskan, pernyataan lurah kemudian dikritik pihak PD Terminal karena tidak tahu bahwa lahan tersebut dikelola PD Terminal, bukan fasum milik pemerintah. Pernyataan itu kemudian diralat sendiri oleh dia di sejumlah media.
Menurut Kurdass, ada berbagai masalah vital yang seharusnya diurusi Lurah Daya. Bukannya saling lempar tanggung jawab antar instansi pemerintahan.
“Itu perempatan lampu merah patung ayam, benahi itu, karena sangat-sangat mendesak. Bukannya sembarang,” ungkap Eks Jurnalis Makassar ini.
“Saya mohon ke Pak Wali sekiranya bisa mengganti Lurah Daya dengan pribadi yang lebih baik, yang bisa bertanggungjawab terhadap urusan warga Daya secara luas,” pinta dia.(HM/J)