HERALDMAKASSAR.com , – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah menginginkan industri perfilman di Indonesia harus dibangkitkan dari Sulawesi Selatan. Olehnya itu Nurdin Abdullah mendorong seluruh pemain film “Anak Muda Palsu” agar bisa melahirkan film-film yang menggugah seluruh penonton.
“Kalau saya apresiasi, sementara industri layar lebar ini semakin menurun peminatnya. Muncul para kreasi anak muda Sulsel untuk membuat film dan saya kira ini harus kita support, masyarakat Sulawesi Selatan harus nonton semuanya,” ungkap Prof. HM. Nurdin Abdullah di depan awak media, Jalan Pengayoman, Makassar, Kamis (4/7).
Guru besar Unhas ini mengaku ada beberapa nilai positif yang dapat dipetik dari pemain dan sutradara film tersebut. Salah satunya mereka walaupun santai tapi bisa menyelesaikan kuliah dan ada nilai sebuah kebersamaan.
“Persahabatan itu poin penting. Kedua tidak ada yang menonjol satu sama lain mereka walaupun si Abu anak berada tapi mau bergabung dengan teman-temannya yang lain,” kata Nurdin Abdullah.
Tokoh dengan sejuta karya itu mengusulkan supaya film ini bisa putar di daerah-daerah yang banyak perantau asal Sulsel. Karena ini bisa menjadi daya tarik utamnya dialek khas dari Film Anak Muda Palsu tersebut. Nurdin bahkan menilai seluruh pemain dari film tersebut adalah generasi yang berbakat.
“Adek-adek ini adalah orang-orang yang berbakat, saya ingin mengatakan itu orang yang berbakat. Kita tidak akan kalah dengan yang ada di Jawa. Mereka hebat, kalau saya jempol buat teman-teman. Tapi yang ingin saya sampaikan bahwa industri layar lebar harus bangkit dari Sulawesi Selatan,” jelas alumni Universitas Jepang itu.
Diketahui, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menjadi penonton pertama sebagai bentuk menghargai karya anak bangsa. Pada kesempatan itu Gubernur Sulsel didampingi istri tercinta yang juga Ketua TP-PKK Sulsel Liestiaty F Nurdin, anak bungsu M Fathul Fauzy Nurdin alias Uji juga bersama istri tercinta.
Selain Gubernur Sulsel dan keluarga hadir juga Sekertaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani dan rombongan lainnya. (*)