HERALDMAKASSAR.COM – Satu lagi anak Makassar akan mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah Internasional. Yakni, Rahmat Fatrianto, barista kelahiran Makassar, 29 September 1987 akan berkompetisi pada Event World Cup Tasters Champonship (WCTC) 2019 yang akan digelar di Berlin, Jerman pada 6-7 Juni 2019 mendatang.
Rahmat Fatrianto atau akrab disapa Trian ini dipastikan akan mewakili Indonesia dan bersaing dengan 42 cuppers dari berbagai negara, setelah berhasil menyisihkan tujuh peserta pada kompetisi Indonesia Cup Tasters 2019 yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu.
Lalu apa persiapan pemuda pemegang lisensi Q Arabica Grader 2017-2020 ini menjelang WTCT 2019 mendatang. Trian mengaku telah melakukan persiapan berbulan-bulan sebelum kompetisi dimulai. Bahkan, ia harus terbiasa menetralisir lidahnya untuk bisa mempertahankan kepekaan rasa kopi yang nantinya ia cicipi.
“Selain fokus terus melatih kepekaan lidah, saya juga menjaga konsumsi makanan yang mengandung garam serta penyedap rasa, ya, hanya bisa makan nasi putih, roti tawar intinya makanan yang tidak punya rasa,” ungkap Trian saat ditemui di Kopiteori.
Selain itu juga ada trik khusus yang telah disiapkan oleh Trian, yakni menyiapkan sendok kesayangannya dalam menguji cita rasa kopi. “Sendok khusus Cuppers dengan bahan titanium produksi Akira kopi dari Lampung ini, menjadi alat pamungkas saya. Sendok tersebut dapat menyerap panas dengan baik dan tidak menanggalkan rasa kopi lainnya usai dicicipi,” papar trian.
Bukan tidak mungkin, Putra dari pasangan Syaiful Husain Lahade dan Anita Yulianayanti ini ingin mengukir sejarah baru sebagai anak Makassar yang mampu bereprestasi di ajang Internasional dibidang cuppers. Olehnya itu, Trian berharap bisa mendapat dukungan dari masyarakat dan pemerintah Indonesia, Sulawesi Selatan dan Makassar khususnya. Apalagi Trian membawa serta produk lokal Sulawesi Selatan berupa kopi toraja pada event internasional tersebut.
“Saya berharap besar kepada pemerintah daerah, semoga bisa mendukung penuh niat baik saya dalam berprestasi, terlebih lagi ini membawa nama Makassar dan Indonesia dikancah Internasional,” Tutupnya.