HERALDMAKASSAR.com – Heboh soal percakapan WhatsApp Group (WAG) yang bernama Pilpres 2019, ternyata pertama kali diunggah seorang purnawirawan TNI Johannes Suryo Prabowo.
Ia mengunggah beberapa tangkap layar chat grup Whatsapp yang keanggoataanya diduga semua anggota Polri mulai dari jabatan kapolsek hingga kapolres di salah satu daerah.
“Chat ini beredar luas. Jika benar, Polri sudah tidak netral. Cara seperti ini indikasi kuat Prabowo hanya bisa dikalahkan dengan kecurangan,” cuit J.S. Prabowo lewat akun @marierteman, Jumat (29/3/2019).
Unggahan J.S. Prabowo itu di-retweet oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Ia meminta agar pihat terkait menyelidiki chat tersebut.
“Agar pihak2 terkait, berkewenangan, peduli dg legitimasi Pemilu, sgra selidiki, klarifikasi dan koreksi,” kata Hidayat, Jumat (29/3/2019).
“Apalagi sudah ada telegram Kapolri yg perintahkan kpd seluruh jajaran Polri unt bersikap dan berprilaku netral, dan tidak memihak kpd salahsatu pasangan, dlm bentuk apapun,” Hidayat.
Grup WA tersebut memiliki 43 anggota di daerah Bima. Percakapan di grup itu diduga dibocorkan oleh salah satu anggota yang telah dikeluarkan dari grup tersebut.
Chat di grup WA itu kemudian disebar ke media soial. Dalam tangkap layar chat terdapat perintah dari seorang kapolres kepada para kapolsek untuk membantu memenangkan pasangan capres cawapres nomor urut 01.
Polisi berpangkat AKBP dengan inisial EA itu menegaskan, para kapolsek akan dievaluasi jika di wilayahnya pasangan 01 kalah.
“Kapolsek yang wilayahnya kalah akan dievaluasi oleh kapolda. Ini serius. Jadi tolong dukungannya secara ikhlas dan sadar diri karena kita berjuang untuk institusi brarti juga memperjuangkan nasib kita sendiri. Target minimal 60%,” tulis AKBP EA.
(INT)