HERALDMAKASSAR.com – Hari ke-2 kunjungannya ke Sulawesi Selatan, anggota dewan pakar BPN Prabowo-Sandi, Said Didu mengunjungi para pedagang di Pasar Daya Grosir Kota Makassar, Senin (25/3).
Dalam kunjungannya, Said Didu bersama Tim Roemah Djoeang Prabowo-Sandi banyak ngobrol soal pertumbuhan ekonomi dengan pedagang di salah satu pasar tradisional di Makassar.
Mantan Staf Khusus Menteri ESDM itu mengatakan, dirinya terus mengunjungi salah satu pasar di Kota Makassar dengan terus menyebarkan akal sehat ke masyarakat untuk menggusur kebohongan.
“Saya pikir yang mendesak adalah daya beli rakyat harus di naikkan dengan cara menggelontorkan uang cash ke rakyat, jadi uang yang ada di kartu harus dipindahkan jadi cash supaya ada perputaran ekonomi,” ujar Said.
Pemerintah sekarang, menurut Said, hanya membangun fisik tanpa memperhatikan kondisi masyarakat khususnya bagi pedagang di pasar tradisional.
“Pasar tradisional sekrang mati, karena pemerintah hanya membangun fisik pasar, bukan para pedagang yang diperhatikan. Dan yang menguntungkan cuma kontraktor pasar, bukan pedagang,” kata dia.
“Karena sekarang yang bikin susah rakyat karena perputaran uang lebih banyak di proyek-proyek, misalnya proyek pengadaan benih, proyek alat pertanian, tapi itu kan bukan uang. Uangnya tetap masuk ke pabrik mereka,” tambah Said Didu.
Salah satu pedagang Pasar Daya, Hj Armawati menyampaikan aspirasinya kepada Said Didu. Ia mengatakan bahwa apa yang terjadi saat ini sangat terasa bagi pedagang di Kota Makassar.
“Terus terang dari dulu penghasilan kami melonjak dan bisa menghidupi anak dan keluarga kami, tapi sekarang sudah susah apalagi harga pangan sudah naik,” katanya saat ngobrol bersama Said Didu.
Dia mengungkpakan, perputaran ekonomi khususnya di Kota Makassar sangat disayangkan. Ia pun berharap kedepannya bisa lebih baik lagi bagu masyarakat khususnya para pedagang pasar tradisional.
“Kita sudah bosan Pak dijanji-janji akan menurunkan harga pangan di pasar, kami sudah ingin perubahan ekonomi untuk rakyat dan kedepannya perputarannya bisa bagus kembali,” harap Arnawati.