HERALDMAKASSAR.com – Ketua DPC Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali menilai penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019 yang bersamaan membuat tantangan bagi parpol dan memiliki waktu lebih pendek dalam mempersiapkan diri.
Penilaian tersebut diungkapkan ARA sapaan Adi Rasyid Ali saat ditemui di Hotel Grand Imawan, Jalan Pengayoman, Makassar, pada Selasa (4/12/2018).
Menurutnya, terpecahnya konsentrasi partai politik karena pertama kali dilakukan pemilu bersamaan antara Pilpres dan Pileg yang menjadi tantangan baru bagi di partai politik.
“Ini tantangan baru buat kami karena pilpes dengan pileg bersamaan. Disisi lain menjual kader kita, disisi lain kita harus menjual calon presiden kita, tapi ada plus minusnya,” kata ARA.
Wakil Ketua DPRD Makassar itu menuturkan, kondisi saat ini bukanlah kondisi biasa. Sehingga dalam menghadapi pileg dan pilpres membutuhkan kerja keras dari semua kader partai Demokrat.
“Jadi kita instruksikan kepada kader yah kita fokus pileg 2019 dulu. Setelah pileg itu baru kita masuk pilpres, kita berjalan pileg dulu karena hampir semua partai yakin pasti fokus di pileg,” tuturnya.
“Kami juga tetap memilih Prabowo-Sandi karena komitmen kami, tapi kita fokus di pileg dengan didalam sosialisasi kami agenda pilpres itu tetap ikut berjalan,” tambah ARA.
Dia mengatakan, karena Pileg dan Pilpres 2019 digelar berbarengan, oleh karenanya Demokrat Makassar tidak mau keteteran dalam menghadapinya.
“Kami kan ada struktur yang bergerak terkait itu. Kami ada struktur partai yang akan kita konekkan ke masyarakat, kan ada Gerindra, PAN, PKS, dan Berkarya untuk membagi tugas dalam menjalankan itu” jelasnya.
(MKA)
