Beranda Sulsel Mahasiswa Politeknik Pangkep Demo Menagemen Kampus, Tuntut Wadir Mundur

Mahasiswa Politeknik Pangkep Demo Menagemen Kampus, Tuntut Wadir Mundur

PANGKEP – Ratusan Mahasiswa Politeknik Negeri Pangkep, menggelar aksi demo. Mereka menuntut menejemen Kampus terkait kejelasan KTM-el nya.

KTM-el mahasiswa masih banyak
mahasiswa yang belum diterbitkan
ada yang tidak memiliki saldo.

Mahasiswa menganggap bahwa proses KTM-el sudah tuntas mulai hingga registrasi awal semenjak berstatus mahasiswa baru

“Hari ini kita tuntut pihak pengelola kampus, khususnya pada Wakil direktur 3 yang membidangi Mahasiswa, dan menangani soal proses KTM-el. Masih banyak mahasiswa yang belum memiliki KTM-el,” kata Ahmad Amiruddin, Presiden Mahasiswa Politeknik Pangkep saat ditemui.

KTM ini kan berfungsi ganda, baik secara tanda pengenal maupun sebagai alat transaksi elektronik dilingkup Kampus

“Kita sudah membayar sejak awal mahasiswa baru, Rp. 120ribu, untuk pembuatan KTM-el ini, dengan kesepakatan nominal Rp. 100ribu untuk saldo pada KTM-el ini,” katanya.

Selain itu, pengunjuk rasa, yang mengatasnamakan sebagai aliansi Mahasiswa Kampus itu, juga menuntut agar Wadir 3 Politeknik Pangkep, Sulkifli mundur dari jabatannya.

Mahasiswa menilai kinerja Wadir tersebut tidak becus. Mahasiswa menuding ada dugaan tindakan korupsi dari proses pembuatan KTM-el tersebut.

“Kita juga menuntut Wadir 3 agar melepas jabatannya sesuai kajian teman-teman mahasiswa, kita indikasi ada dugaan korupsi,” ucap dia.

Ditempat yang sama, Wadir 3 Politeknik Pangkep, Sulkifli, tidak menampik adanya polemik KTM-el ini dilingkup Kampus tersebut.

Dia mengungkapkan, masalah itu baru terjadi sejak dari tahun 2013, dan program tersebut merupakan kerjasama dengan pihak perbankan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

“Sebenarnya, sebelum mahasiswa ini pertanyakan dan berunjuk rasa, kita sudah konfirmasi ke pihak BRI kita sudah konfirmasi ke pihak bank, dan menurut pihak bahwa mesin pencetak BRI yang error dan bermasalah,” beber Sulkifli.

Dia juga tak menampik, ketidak maksimalan kinerja stafnya. Proses KTM-el pun tidak maksimal dan mengaku siap melepas jabatannya sebagai Wadir 3 Politeknik Pangkep.

“Ini kegagalan saya. Bukan kegagalan siapa-siapa, maupun staf saya,” kata dia.

Meski begitu, dirinya berjanji akan memyelesaikan persoalan itu serta mengindentifikasi kembali data Mahasiswa yang belum terpenuhi KTM-el nya. (Tajuddin Mustaming)