POJOKSULSEL.com, MAKASSAR -.Pj Gubernur Sulsel Soni Sumarsono menyatakan, saat ini masih ada PR besar bagi Gubernur Sulsel terpilih Prof Nurdin Abdullah (NA). Tugas yang harus menjadi fokus kerja NA adalah menurunkan angka kemiskinan di Sulsel.
Sumarsono menjelaskan, meski pada 2018 angka kemiskinan Sulsel menurun, bukan berarti pemerintah harus berhenti sampai di situ. Apalagi di wilayah timur Indonesia, Sulsel menjadi salah satu barometer sebagai provinsi terbesar dan terbaik.
“Walaupun turunnya tidak drastis minimal ada penurunan. Karena indeks itu 0,1% saja turunnya itu sudah susah, karena menyangkut ribuan orang. Itu saya kira cukup baik karena angkanya turun,” ungkap Sumarsono di kantor Gubernur Sulsel, Kamis (26/7/2018).
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik Sulsel pada jumlah penduduk miskin di Sulsel menurun 0,32% dari 9,38% pada Maret 2017 menjadi 9,06% pada Maret 2018 dengan 792,63 ribu jiwa. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 20,44 ribu jiwa dari tahun sebelumnya pada Maret 2017.
Sumarsono berharap nahkoda baru Sulsel selanjutnya bisa mencanangkan sejumlah kebijakan maupun program yang bisa menanggulangi angka kemiskinan di Sulsel.
“Kami serahkan ke Pak Nurdin, karena mereka sudah punya tim. Kami hanya terlibat di penyusunan RPJMD. Yang pasti Pak Nurdin harus ada cara untuk menurunkan angka kemiskinan Sulsel,” terang Sumarsono.
Selain penanggulangan angka kemiskinan, yang patut menjadi perhatian khusus pemerintah Sulsel selanjutnya adalah angka pengangguran di Sulsel yang dicatat BPS Sulsel semakin meningkat pada 2018.
Pada Februari 2018 angka pengangguran meningkat sebesar 0,62% atau bertambah sebanyak 34.444 orang. Peningkatan itu berdasarkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang menembus 5,39% periode Februari 2018. Sementara TPT di Sulsel di periode yang sama pada 2017 yaitu 4,77%.
(muh fadly/pojoksulsel)
