POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Kirab obor Asian Games 2018 dimulai secara resmi. Dari Yogyakarta, api berkeliling Indonesia, melalui 54 kota dan kabupaten di 18 provinsi, dari Aceh sampai Papua Barat.
Api obor Asian Games diambil dari India tiba di Lanud Adisutjipto, Selasa (17/7/2018). Api itu kemudian dibawa ke Candi Prambanan untuk dikawinkan dengan api yang diambil dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah.
Obor Asean Games 2018 akan singgah di Sulawesi Selatan selama tiga hari, 28 Juli sampai 30 Juli. Tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pada 28 Juli 2018, kemudian diarak menuju Pantai Bira, Kabupaten Bulukumba.
Dari Pantai Bira api abadi yang tak boleh padam ini kemudian berlayar ke Makassar lewat jalur laut, menggunakan kapal Phinisi buatan pengrajin kapal tradisional Bira, Bulukumba menuju Pantai Losari, Makassar.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Sulsel, Sri Endang Sukarsih menjelaskan, prosesi penyambutan api Asena Games dilakukan dengan pesta budaya.
“Ini kesempatan bagi kami untuk memperkenalkan kebudayaaan empat etnis yang ada di Sulsel, Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar,” jelas Sri Endang, Rabu (18/7/2018) sore.
Dia menjelaskan, selama perjalanan setiap daerah yang dilewati akan ada penyambutan khusus. Seperti di Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Bulukumba.
“Di Tanjung Bira, juga ada acara budaya. Salah satunya memperkenalkan poses pembuatan perahu Phinisi,” kata Sri.
Selanjutnya kirab obor tersebut kembali ke Makassar. Kali ini melalui jalur laut menggunakan Kapal Phinisi.
“Dari Pelabuhan obor api Asean Games selanjutnya dibawa ke Lantamal VI Makassar menggunakan kapal Dewaruci. Kemudian diarak ke Anjungan Pantai Losari, salah satu ikon Kota Makassar sekaligus jadi puncak acara kirab obor Asen Games di Sulsel,” papar Sri Endang.
(is/pojoksulsel)