POJOKSULSEL.com, PAREPARE – Wakil ketua Baitul Muslimin (Bamusi) Sulawesi Selatan, Andi Affandil Aswat, menilai perhelatan Pilkada Parepare, berjalan damai dan lancar.
Menurut dia, hasil pemenang Pilkada sudah di ketahui semua pihak, sehingga kemudian tidak perlu lagi ada hal yang bisa menimbulkan perselisihan di tengah masyarakat.
“Sampai saat ini kami lihat normal, pilkada berjalan damai dan lancar. Kan kita juga sudah tau hasilnya seperti apa, yang memenangkan pasangan no urut satu (Taufan-Pangerang),” terang Affandil, Minggu 8 Juli 2018.
Adapun aksi protes, menurut dia, itu suatu hal yang wajar dalam kontestasi politik praktis. Sepanjang sesuai dengan mekanisme aturan yang ada.
“Yang paling penting adalah jangan sampai melakukan aksi yang merugikan diri sendiri dan masyarakat lain. Harus patuh terhadap aturan, jangan anarkis,” kata dia.
Mengenai adanya gugatan ke MK dari salah satu paslon kalah suara di Parepare, Affandil mengatakan, itu adalah hak yang di jamin oleh konstitusi. Semua pihak harus menyambut baik langkah itu.
“Intinya Pilkada sudah selesai, kita semua bersaudara. Saya yakin kedepan semua akan turut andil dalam berkontribusi demi kemajuan serta kesejahteraan masyarakat Parepare,” tutupnya.
Seperti yang diketahui, aksi tutup jalan sebelumnya di lakukan oleh pendukung paslon nomor urut 2 (FAS Asriadi), di Perbatasan Parepare-Barru.
Aksi massa yang melumpuhkan jalur trans Sulawesi tersebut sempat menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk warga wilayah tetangga. Aksi menduduki kantor Panwaslu juga sempat di lakukan.
Mereka tidak terima hasil rekapitulasi berjenjang oleh KPU Parepare 4 Juni lalu.
Paslon TP-Pangerang ditetapkan oleh KPU Parepare sebagai paslon yang memperoleh suara terbanyak. Dengan perolehan suara 39.966 (51, persen) dan rivalnya 38.108 (48, persen). Selisihnya diatas ambang batas yakni 2,38 persen. (haerul amran /pojoksulsel)