POJOKSULSEL.com, LUWU TIMUR -Guna mengantisipasi minimnya jumlah personel pemadam kebakaran di Kabupaten Luwu Timur, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran melakukan pelatihan bagi 44 orang Satuan Relawan Pemadam Kebakaran (Satlakar) di Aula Hotel Sikumbang, Kecamatan Tomoni, Selasa (03/06/2018).
Staf Ahli Ekonomi dan Keuangan Pemkab Luwu Timur, Askar, yang mewakili Bupati Luwu Timur saat membuka pelatihan mengatakan, keterbatasan personil Damkar harus diantisipasi dengan merekrut relawan. Juga memberikan edukasi tentang pentingnya penanggulangan bencana kebakaran.
“Pelatihan ini akan memberikan bekal pengetahuan kepada para relawan dan masyarakat umum tentang teknik pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran, evakuasi. Termasuk meningkatkan kewaspadaan akan bahaya Kebakaran,” ujar Askar.
Lanjut Askar, penanganan bencana kebakaran tidak bisa sepenuhnya menjadi tanggung jawab personel pemadam kebakaran saja. Apalagi jika melihat jumlah personel yang terbatas.
Oleh karena itulah, partisipasi relawan untuk ikut terlibat aktif menangani kebakaran di wilayahnya masing-masing sangat dibutuhkan.
“Kepada seluruh Satlakar yang akan mengikuti pelatihan, di mohon agar memanfaatkan dengan baik kegiatan ini,” harap Askar.
Askar menekankan pentingnya pelibatan masyarakat setempat yang harus menjadi bagian dari sistem Damkar. “Dengan pelibatan itu, akan meningkatkan kewaspadaan semua pihak terhadap bahaya kebakaran,” tegasnya.
Kepala Seksi Pembinaan dan Pencegahan kebakaran, Muh. Asri mengatakan, 44 anggota Satuan Relawan tersebut berasal dari 11 Kecamatan di Luwu Timur. Masing-masing Kecamatan berjumlah 4 orang perwakilan.
Acara terbagi dua, yakni Pelatihan Satuan Relawan dan Pemadam Kebakaran dan Pelatihan Petugas Damkar dalam Pencegahan dan Mitigasi Bencana, yang berlangsung dari tanggal 03 s/d 04 Juli 2018 di Aula Hotel Sikumbang, Kecamatan Tomoni.
Narasumber dari pelatihan ini dibantu Kadis Damkar Kota Palopo, Muhammad Rais, Balai Pengendalian dan Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sulawesi dan Basarnas.
(Tommy Setiawan/ pemkab lutim/ pojoksulsel)