Beranda Politik Versi Appi-Cicu, Ini 7 Kejanggalan Suara “Koko” di Pilwali Makassar

Versi Appi-Cicu, Ini 7 Kejanggalan Suara “Koko” di Pilwali Makassar

POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Tim pemenangan pasangan calon Munafri Arifuddin – Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) menemukan banyak kejanggalan suara kolom kosong di Pilwali 27 Juni lalu.

Tim hukum AppiCicu menduga massifnya suara Koko di setiap TPS, lantaran Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup  pemerintah kota Makassar berkerja menggalang suara.

Bukti dilapangan mengindikasikan kerja massif ASN ini Tersruktur, Sistematis, Massif (TSM).

Berikut 7 fakta kejanggalan suara Kolom Kosong di Pilwali Makassar.

1. Saat rekap suara di PPK Kecamatan beberapa PLT Camat memaksakan dirinya bermalam di Kantor Kecamatan.

2. Adanya ditemukan kotak suara yang tidak memiliki form C1 dalam kotak suara saat perhitungan di kelurahan Wajo baru, Anehnya form C1 yang hilang ditemukan disekitar kantor kecamatan Bontoala dalam tong sampah.

3. Ditemukannya penggunaan KTP saat mencoblos secara merata dan rata-rata 30 KTP di setiap TPS yang berjumlah 2670 TPS.

4. Ditemukannya kejanggalan absen TPS yang berbeda dengan suara yang masuk. absen TPS berjumlah 108 dan suara yang masuk secara keseluruhan sebanyak 305.

5. Ditemukannya kotak suara di Kecamatan ujung pandang tidak memiliki segel KPU dan hanya disegal menggunakan alat perekat lakban.

6. Ditemukannya surat suara yang tidak sah, tapi hasil perhitungan di PPK Kecamatan menjadi sah.

7. Ada kegiatan terselubung sebelum pencoblosan yang melibatkan ASN Pemkot Makassar dalam halal bi halal komando kotak kosong di Hotel four point by sheraton.

Sementara itu, Ketua tim pemenangan Appi-cicu, Forouk M Beta meyakini suara C1 dari saksi Appi-cicu masih unggul dibandingkan suara koko, meski ada beberapa kecurangan yang dilakukan pihak tertentu.

“Kami Haqqul yakin, Appi-cicu berada diposisi kemenangan” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPC PPP Makassar Busranuddin Baso Tika (BBT) mengatakan, dirinya bersama tim masih menulusuri tokoh yang terlibat dalam pergerakan Tersruktur, Sistematis, Massif (TSM) menggalang suara untuk kolom kosong.

“Kita telusuri siapa aktor dibelakang Koko ini, karena kami duga ada perintah yang TSM bermain di Koko,” tutup BBT.

(pojoksulsel)