POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Meski dipanggil Polda, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto seakan tak peduli. Ia mangkir dan beralasan, tak bisa hadir dengan alasan kesibukan.
Tidak hadirnya Danny dalam pemanggilan yang dilayangkan oleh penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Ditreskrimsus Polda Sulsel mendapat reaksi keras dari para aktivis penggiat anti korupsi.
“Ini cuma akal akalan saja, kalau menunggu waktu tidak ada kesibukan. Lalu kapan diperiksa? Karena seorang walikota pasti sibuk terus. Ini tidak bisa dibiarkan. Jangan menjadi contoh buruk dalam penegakan hukum, kalau tidak bisa datang sendiri, ya bisa cara lain, jemput langsung misalnya,”kata Amar Angriawan, Ketua komite pusat gerakan revolusi Demokratik Makassar, Senin (4/6).
Menurut dia, dugaan keterlibatan walikota dalam berbagai kasus mega korupsi di Makassar, termasuk fee 30 persen di kecamatan semakin terang, sehingga tak bisa ditunda tunda lagi.
“Jangan ada kesan, karena jabatan walikota, dengan seenaknya mengatur atur Polda. Dalam urusan hukum, semua orang kedudukannya sama. Mau pencuri ayam, motor atau korupsi ketapang, sama saja. Harus taat hukum,” kata Amar menegaskan.
Menurutnya, pak Danny mestinya hadir dan memberi contoh yang baik selaku warga negara yang taat hukum.
“Bukan malah mangkir dari panggilan penyidik tipikor Polda. Ini sama saja tidak menghargai institusi negara. Etika Danny ini adalah tontonan buruk bagi warga kota makassar,” katanya lagi.(*)