POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Polda Sulsel menetapkan Kota Makassar sebagai daerah paling rawan pada Pilkada serentak 2018 di Sulsel. Disusul, Kabupaten Sidrap dan Kota Polopo.
“Makassar, Sidrap, dan Palopo itu masuk 3 teratas paling rawan dalam Pilkada Sulsel kalau dirangking,” kata Karo Ops Polda Sulsel Kombes Pol Stephen Napiun, Senin (7/5/2018).
Stephen mengatakan, Polda Sulsel menggunakan 11 variabel dalam menilai tingkat kerawanan Pilkada di Sulsel. Yakni calon incumbent, profesionalitas penyelenggara pemilu, profesionalitas panitia pengawas pemilu, konflik internal parpol.
Selain itu, Polda juga menilai dari sisi karakteristik masyarakat, isu SARA yang berkembang, sejarah konflik, maupun kondisi geografis.
Khusus di Kota Makassar, dinamika Pilwali semakin meningkat setelah calon petahana didiskualifikasi. Sehingga, menimbulkan protes dari para pendukung dan simpatisan pasangan Danny – Indira.
Sementara itu, kata Stephen, Gowa juga masuk dalam zona rawan di Pilkada Sulsel, meskipun daerah tersebut tidak masuk sebagai penyelenggara Pilkada.
Hal ini mengingat bahwa Gowa memiliki sejarah konflik, yang memungkinkan akan terjadi pengumpulan massa dalam jumlah banyak.
“Daerah lain yang masuk zona rawan adalah Jeneponto, Luwu Utara,Pinrang, Toraja, Enrekang dan Bone,” kata Stephen.
Di tempat yang sama, Stephen mengaku telah berupaya maksimal untuk mencegah terjadinya konflik dalam menghadapi Pilkada serentak di Sulsel. Ia juga meminta partisipasi semua pihak untuk mewujudkan Pilkada damai di Sulsel.
(fly/pojoksulsel)